Zonalinenews – Kupang, Penyusunan tim investasi daerah NTT merupakan perpanjangan tangan dari Pemeintah Nasional. Penyusunan tim invesatasi NTT akan di Ketuai langsung oleh Gubernur NTT. Frans Lebu Raya Sebagai Kepala Daerah Propinsi NTT.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penyusunan ini dimaksud untuk mengembangkan serta meningkat berbagai potensi daerah yang ada di NTT, Sehingga terjadi koordinasi baik antara Pemerintah dan masyarakat untuk mendatangkan investasi luar demi menggelola potensi alam NTT. Demikian disampain Kepala Badan koordinasi Penanaman Modal NTT. Jumat 09 Mei 2013 pukul 15.000 wita di ruang kerjanya.
Samuel menjelaskan upaya penyusunan tim investasi sejauh ini masih dalam proses pembentukan komposisi untuk menyusun langkah – langkah yang akan di kerjakan. Pembentukan ini yang dimaksud agar koordinasi langsung dari tingkat daerah sampai ke pusat. Hal ini terkait dengan kesadaran masyarakat yang belum mau menyerahkan lahan kepada pemerintah, guna menggelola potensi yang di miliki daerah. “Kita perlu adanya koordinasi yang lebih intens dalam memberikan kesadaran, “ Ungkap Samuel.
Lebih lanjut dikatakan Samuel persoalan garam yang menjadi wacana pemerintah daerah untuk menjadikan NTT sebagai salah satu produksi garam berkualitas secara internasional , nasional dan daerah, tetapi sejauh ini masih belum berjalan dengan efektif sebagaimana yang di lihat oleh seluruh publik. Pembangunan industri garam seluas 700 Ha di kabupaten nagakeo, sampai hari ini belum terealisasikan.
“Semua pembangunan industry menjadi kendala sampai hari ini, akibat dari persoalan klasik lahan tanah menjadi biangkerok, ketakutan masyarakat akan tanah yang menjadi tanah ulayat serta sebagai lahan pertanian masyarakat tersebut di rampas oleh pemerintah atau pihak swasta, maka dari itu Pemerintah kewalahan dalam menjelaskan maksud dan tujuan,” Tegas Samuel.
Ada berbagai upaya yang sudah di jalankan dengan system pembagian rugi oleh pemerintah terhadap masyarakat, serta system penyewaan lahan pertanian. Hal inilah yang menjadi wacana pemerintah daerah untuk memecahkan persoalan tersebut. Ungkapnya
Samuel menejalskan,tak hanya persoalan administrasi juga menjadi salah satu kendala. Proses pembentukan HGU dan pergantian HGU yang ingin dig anti oleh perusahaan satu dengan yang lain, dalam menanamkan modal di NTT. Sejauh belum ada koordinasi dari tingkat daerah ke tingkat nasional, dalam proses penyusunan HGU dan pergantian HGU. “Kendala ini yang hadapi oleh PT yang akan bergerak menanam modalnya di NTT, antara lain PT Cipta asal Australia, PT panda guna dan PT Alga. Baik persoalan lahan pertanian dan surat mekanisme HGU HGB yang langsung di tanda tangani oleh mentri yang bersangkutan,” Tutur Samuel.
Samuel berharap, dengan terbentuknya tim invastasi dan mengakomodir kebutuhan-kebutuhan yang di harapkan, Pada hal terdapat beberapa titik jenis garam laut yang sangat berkualitas di flores di Kabupaten Nagakeo , Palau Timor , Bena dan Kota Kupang. (*robby)