Lawan Disinformasi, AJI-Google News Initiative Gelar Diskusi Terpumpun

- Reporter

Sabtu, 16 September 2023 - 15:08

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

AJI Gelar Diskusi Terpumpun Kolaborasi Melawan Disinformasi di Kota Kupang

AJI Gelar Diskusi Terpumpun Kolaborasi Melawan Disinformasi di Kota Kupang

ZONALINENEWS.COM, KUPANG – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) menggelar diskusi terpumpun kolaborasi melawan disinformasi. Diskusi ini didukung Google News Initiative dan digelar di ruang Kelimutu Hotel Sotis Kupang, Sabtu 16 September 2023.
Diskusi yang menghadirkan Adi Marsela dari AJI Indonesia dibagi dalam dua sesi. Masing-masing sesi diikuti 15 perwakilan instansi. Peserta diskusi ini adalah organisasi/lembaga yang berpotensi untuk kolaborasi dengan koalisi CekFakta.
Sesi pertama diikuti perwakilan dari Sinode GMIT, MUI NTT, Kwarda Pramuka NTT, UPG 45, PHDI Kota Kupang, WKRI, Muslimat NU, PSMTI, Walhi NTT, FKPT NTT, GAMKI NTT, PMKRI, Mafindo, BEM Unwira dan KAI NTT.
Sementara pada siang hari, diskusi diikuti perwakilan dari Keuskupan Agung Kupang, PW NU NTT, Pemuda Muhammadyah NTT, Pemuda Katolik NTT, Wanita GMIT Horeb, PW Aisyiyah, PW Fatayat NU, LBH Apik, FKUB NTT, GMNI Kupang, Garamin NTT, Peradi Kupang, HMI Kupang, Banser NU dan GMKI.
Diskusi terpumpun dengan organisasi di  wilayah ini untuk memperkuat kolaborasi melawan disinformasi menjelang tahun politik 2024.
Adi Marsela menyebutkan kalau jelang tahun politik 2024 informasi digital berkembang pesat, disinformasi telah menjadi ancaman yang semakin mengkhawatirkan bagi masyarakat modern.
Penyebaran informasi palsu atau salah secara sengaja melalui media sosial dan platform digital lainnya telah menyebabkan dampak yang merusak individu maupun masyarakat secara keseluruhan.
Disinformasi tidak hanya dapat mengancam demokrasi dan keamanan, tetapi juga dapat merusak reputasi organisasi, menyebabkan ketidakpercayaan pada lembaga publik, dan mengganggu proses pengambilan keputusan.
Oleh karena itu, untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh masyarakat modern ini, kolaborasi lintas sektor dan usaha bersama dari pemerintah, sektor swasta, lembaga media, dan masyarakat sipil menjadi krusial dalam melawan disinformasi dan memastikan kebenaran informasi yang lebih terjamin.
Persebaran disinformasi yang masif dan cepat melalui internet telah mengubah paradigma penyampaian informasi dan komunikasi di masyarakat.
Tren ini menciptakan ekosistem informasi yang kompleks, dimana informasi yang salah atau menyesatkan seringkali dapat dengan mudah menyebar.
Disinformasi dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti berita palsu, rumor, propaganda, dan manipulasi citra. Selain itu, perilaku algoritma di platform media sosial dapat memperkuat fenomena “filter bubble,” yang dapat membatasi akses pengguna ke perspektif dan informasi yang beragam, sehingga memperparah perpecahan dan ketidaksepahaman.
Untuk melawan disinformasi membutuhkan kerjasama antara para ahli teknologi, akademisi, jurnalis, dan pengambil keputusan untuk mengembangkan pendekatan kolaboratif yang holistik dan efektif.
Pentingnya kolaborasi dalam upaya melawan disinformasi juga tercermin dalam tantangan yang dihadapi oleh upaya individu dan organisasi.
“Tanpa kerjasama dan koordinasi yang baik, potensi upaya mereka untuk menghadapi skala, kecepatan, dan ketepatan penyebaran disinformasi sangat terbatas,” tandasnya.
Oleh karena itu, diperlukan pendekatan holistik yang menggabungkan upaya pencegahan, deteksi, dan penanggulangan disinformasi dengan kerjasama yang erat antara pihak-pihak terkait.
FGD sehari ini mengusung tema “Kolaborasi Melawan Disinformasi”, diharapkan menjadi platform diskusi yang produktif untuk merumuskan strategi bersama, memperkuat hubungan antarlembaga, dan membentuk aliansi untuk menghadapi tantangan disinformasi secara lebih efektif.
Diharapkan masyarakat dapat lebih berdaya dalam menghadapi disinformasi dan memastikan bahwa informasi yang diterima adalah akurat, terpercaya, dan berdampak positif.
Diskusi ini digelar AJI Indonesia bekerjasama dengan AJI kota di 5  wilayah termasuk Kota Kupang untuk mendiskusikan ancaman disinformasi dan kolaborasi yang mungkin dilakukan.
“Kita mendorong adanya kolaborasi nyata antara organisasi/lembaga lokal untuk melawan disinformasi menjelang tahun politik 2024,” tandasnya.
Para peserta pun memberikan berbagai tanggapan terkait pengalaman terkait informasi bohong di wilayah serta dampak terburuk yang dirasakan terkait penyebaran informasi bohong.
Peserta juga menyampaikan tantangan yang dihadapi terkait melawan informasi bohong serta upaya yang dilakukan untuk melawan informasi bohong. (*y3r)
Facebook Comments Box

Penulis : y3r

Editor : Hayer Rahman

Berita Terkait

Awang Notoprawiro adalah Sosok yang Konsisten, Tulus, Jujur dan Tegas
Tragedi Berdarah di Depan Unkris Kupang, Polisi Tetapkan Dua Orang Tersangka Baru
HUTAN DIRUSAK MENGAPA KEHUTANAN ” DIAM ” SAJA.
Surat Terbuka Tokoh Muda Atas Pengrusakan Hutan Lindung di Kecamatan Liae
Wakil Ketua DPRD Kota Kupang Kris Baitanu Resmi Dikukuhkan Jadi Ketua AMK
Miris Hutan Lindung di Kecamatan Liae Mulai dirusak
Kuasa Hukum Minta Polisi Usut Nama Lain Dalam Peristiwa Berdarah di Depan Unkris Kupang
Mako Polres Sabu Raijua Diresmikan Kapolda NTT
Berita ini 25 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 28 September 2023 - 20:59

Awang Notoprawiro adalah Sosok yang Konsisten, Tulus, Jujur dan Tegas

Kamis, 28 September 2023 - 20:43

Tragedi Berdarah di Depan Unkris Kupang, Polisi Tetapkan Dua Orang Tersangka Baru

Kamis, 28 September 2023 - 18:27

HUTAN DIRUSAK MENGAPA KEHUTANAN ” DIAM ” SAJA.

Senin, 25 September 2023 - 19:31

Surat Terbuka Tokoh Muda Atas Pengrusakan Hutan Lindung di Kecamatan Liae

Sabtu, 23 September 2023 - 19:31

Wakil Ketua DPRD Kota Kupang Kris Baitanu Resmi Dikukuhkan Jadi Ketua AMK

Sabtu, 23 September 2023 - 16:39

Kuasa Hukum Minta Polisi Usut Nama Lain Dalam Peristiwa Berdarah di Depan Unkris Kupang

Jumat, 22 September 2023 - 10:08

Mako Polres Sabu Raijua Diresmikan Kapolda NTT

Rabu, 20 September 2023 - 20:27

Diduga Terjadi Mark – Up Kenaikan Tunjangan Tranportasi dan Sewa Rumah Dinas Bagi 37 Anggota DPRD Kota Kupang

Berita Terbaru

Ketua PAN NTT Awang Notoprawiro

Nusa Tenggara Timur

Awang Notoprawiro adalah Sosok yang Konsisten, Tulus, Jujur dan Tegas

Kamis, 28 Sep 2023 - 20:59

Nusa Tenggara Timur

HUTAN DIRUSAK MENGAPA KEHUTANAN ” DIAM ” SAJA.

Kamis, 28 Sep 2023 - 18:27