Zonalinenews-kupang, Persoalan uang menjadi kendala umum di masyarakat, Koperasi menjadi solusi untuk menjawab persoalan ini . Berlandaskan keanggotaan yang berasas kerakyatan menjadi tempuan harapan bangsa untuk mengeluarkan rakyat dari sebuah belenggu kemiskinan. Berbagai krisis ekomomi tidak dapat menggangu pesoalan keuangan yang dijalankan dalam sebuah koperasi. “Ungkap Cornelis Ka. Opun, S. Ag ketua Koperasi Swatisari priode 2014-2018 di ruang kerja Rabu 25 Juli 2014 pukul 11.00 wita.
Cornelis menambahkan bahwa koperasi, kalau dipahami masyarakat dengan baik adalah sebuah lembaga keuangan yang bisa membantu masyarakat.” Kita koperasi swastisari yang sudah cukup lama dengan berbagai program kerakyatan sangat membantu masyarakat. Baik itu, pendidikan bagi anggota, pelatihan bagi anggota dalam mengembangkan usahanya,” katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Koperasi yang bewatak ekonomi, kata cornelis watak ekonomi mandiri, koperasi harus berwatak sosial untuk menjadikan koperasi sebagai fondasi ekonomi rakyat, hal yang terpenting dalam peningkatan koperasi bagi anggota antara lain kemendarian koperasi dengan anggota, kemandirian modal secara person ketika ada krisis tidak mampu menggoyangkan koperasi secara keuangan.
Cornelis mengakui kemdirian sebuah anggota adalah solusi bagi kehidupan masyarakat, koperasi dibentuk atas dasar kesepakatan bersama setiap anggota yang menanamkan modalnya. Dengan bunga simpanan lebih besar dari BANK. Koperasi swastisari bunga simpanan pertahun mencapai 8% sementra bunga pinjaman cuma 2% hingga 1,5% secara menurun.
Cornelis menghimbau kepada masyarakat NTT bahwa tidak semua koperasi berwatak sosial yaitu koperasi yang berwatak individu, dimana modal yang diputar kepada masyarakat diambil dari uang pribadi, tentu setiap kebijakan yang di ambil tidak berpihak kepada keanggotaan, hal inilah yang mencelah nama baik atau eksistensi dari sebuah koperasi.
“Kita mengharapkan kepada masyarakat untuk benar-benar mengetahui asal muasal koperasi, sehingga tidak terjebak dengan sebutaan koperasi yang dapat merugilkan banyak orang” katanya
Lebih lanjut menurut Cornelis, pemerintah harus konsukensi dengan bantuan kepada koperasi, sehingga bantuan yang diberikan kepada oknum tertentu yang tidak menjalankan filosofi koperasi dengan baik. akaibatnya banyak koperasi yang tumbuh dan mati hanya menfaatkan bantuan Pemerintah. (*robbi bian)