ZONALINENEWS.COM, KUPANG – Flores Timur adalah salah satu Kabupaten di Nusantara Tentenggara Timur (NTT) yang telah lama terbentuk, tentunya tidak terlepas dari polemik – polemik yang selalu hadir di tengah masyarakat. Baik masalah sosial, budaya, ekonomi maupun politik.
Oleh karena itu, kaum muda sebagai generasi penerus tongkat kepemimpinan lewotana sangat perlu dibina dan senantiasa dididik agar tidak mengalami degradasi moral dan tetap menjaga nalar kritis. Hal ini diungkapkan Ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Lamahala (IPMAL) Kota Kupang, Muhammad Asraf kepada wartawan di sela – sela kegiatan deklarasi Koalisi Mahasiswa Peduli Flores Timur (KOMPI. FT) di Kota Kupang, Selasa 3 Oktober 2023.
Menurutnya, kehadiran KOMPI. FT ini untuk mengawal setiap kebijakan dan jalannya roda Pemerintah Daerah Flores Timur (Pemda Flores Timur).
“Mahasiswa diharapkan bisa keluar dari zona nyaman dan harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kemajuan lewotanah Khususnya Flores Timur,” ucapa Kader Muda Flotim itu.
Sementata itu, Ketua Himpunan Mahasiswa Islam Terong (HIPMIT), Sry mengatakan, melalui gerakan mahasiswa ini, kita harus mampu mempersatukan pikiran dan tujuan kita untuk kontribusi terhadap kemajuan lewotanah khususnya Flotim.
“Kepedulian terhadap kemajuan lewotanah itu sangat penting. Oleh karena itu, melalui gerakan mahasiswa ini kita bisa bersama – sama untuk bergandengan tangan demi kemajuan lewotanah,” katanya.
Menurut Sry, KOMPI. FT merasa perlu terlibat secara langsung mengisi ruag kritis dan sumbangsi ide, gagasan, berjuang dan terlibat bersama kaum yang termarjinal serta selalu mengedepankan persaudaraan dan toleransi dalam hidup berbangsa dan bernegara.
“Fakta sosial politik yang ada di lewotanah Flores Timur saat ini menunjukan bahwa Flores Timur hari ini tengah di rundung beberapa masalah sosial, politik yang butuh perhatian serius dari seluruh stakeholder untuk ambil bagian memberikan perhatian. Baik dalam bentuk gagasan, kritik, saran dan bentuk kepedulian untuk melakukan pembenahan atas beberapa persoalan yang kami lihat, diantaranya Pemberhentian Tenaga Kontrak, Hak Tenaga Keseahatan, Tidak Memperhatikan Perseftim, Mengabaikan Kegiatan Keagamaan, Pagu Perjalanan Dinas yang fantastis, Flores Timur Darurat Birokrasi,” ungkapnya.
“Dengan adanya KOMPI. FT ini, diharapkan mampu mempererat tali silahturahmi antar organisasi daerah se-Flores Timur, gebrakan – gerakan mahasiswa untuk menumbuhkan kepedulian terhadap kemajuan lewotanah dan melalui KOMPI. FT ini dapat membahas dan mengkawal serta menindaklanjutu isu-isu yang beredar di lewotanah Flores Timur,” tutup Sry. (*y3r)
Penulis : h3r
Editor : Hayer Rahman