Zonalinenews-Kupang,- Bela diri Muay Thai mulai diminati oleh sebagian besar orang dari berbagai kalangan, tujuannya selain untuk berjaga-jaga, ada pula yang ingin berlatih untuk menjadi atlet.
Tujuan menjadi atlet tersebut yang membuat pemilik nama lengkap Susanti Ndapataka (22) untuk ikut ambil bagian di dalamnya.
Memulai ceritanya dengan bertemu Pelatih sekaligus perintis bela diri Muay Thai di NTT Angga Silitonga pada November 2017 di salah satu Kejuaraan bela diri waktu itu, membuat Susanti membulatkan tekadnya dan memilih untuk berlatih Muay Thai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menjadi seorang wanita tentu hal yang sulit karena kekuatan fisik adalah hal yang utama dalam bela diri ini, ditambah lagi Ia yang bertempat tinggal di RT 12 RW 06 desa Kuimasi, tentu jarak yang jauh ke tempat berlatih yang ada di Kupang, namun semangat dari seorang Susanti Ndapataka dibuktikan melalui latihan awal dalam jangka waktu dua Minggu saja namun berhasil meraih medali emas pada kejuaraan Nasional Muay Thai di Bogor tahun 2017, berlanjut di kejuaraan Tarung Bebas Indonesia tahun 2018 di Purbalingga, Ia kembali membuktikan semangatnya dengan membawa pulang medali emas.
Tentu hal yang membanggakan bagi Wanita kelahiran Oelmasi, 11 Agustus 1998 ini, karena perjuangannya berlatih selama ini membuahkan hasil yang baik.
Kepada wartawan (27/01/21), Ia mengungkapkan bahwa apa yang diraih selama ini adalah berkat dorongan dan doa dari ayah tercinta Maskur Ndapataka yang kini telah berusia senja.
Memiliki perawakan yang tinggi tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi Susanti dalam bertanding di tambah pemusatan latihan yang baik dengan menjaga pola makan dan berlatih dengan jangka waktu yang lebih lama membawa Susanti kembali memperoleh Medali emas di Pra PON Muay Thai di Jakarta tahun 2019. Hingga kini total medali emas yang telah dipersembahkannya untuk Nusa Tenggara Timur adalah 3 medali emas.
Untuk saat ini ia masih fokus berlatih untuk PON Indonesia 2021 di Papua.
“Saya berharap bisa menyumbangkan medali emas lagi di PON Papua nanti,” ungkapnya.
Ia pun tak lupa berterima kasih kepada almarhum ibu tercinta.
Di akhir wawancara, ia berharap agar olahraga bela diri Muay Thai ini bisa mendapat perhatian lebih serius lagi dari pemerintah sehingga dengan adanya dukungan dan prestasi yang ada, bisa memotivasi atlet-atlet berbakat lainnya. (*Ino Hano/magang)