ZONALINENEWS.COM, KUPANG – Sejumlah warga penjual jajanan di luar area Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Kupang menjerit. Sebab, adanya larangan dari pihak SMPN 2 Kupang agar seluruh murid tidak diperbolehkan membeli jajan di luar area lingkungan Sekolah tersebut.
“Kami ini berjualan hanya mencari tambahan untuk kebutuhan rumah tangga. Ketika adanya larangan ini kepada murid jualan kita yang jelasnya tidak laku lagi,” ungkap Ibu Yudit salah satu penjual jajanan di luar area SMPN 2 Kupang, warga Rt 29/ Rw 008 Kelurahan Oetete, Kecamatan Oebobo Kota Kupang kepada zonalienews.com di Kelurahan Oetete, Kamis 2 Meret 2022.
Menurut Yudit, ketika ada siswa melanggar atau membeli jajan di luar sekolah, murid tersebut akan dikenakan sangsi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jadi kalau ada murid yang tidak ikut larangan mereka, maka murid itu dikenakan sangsi berupa pengurangan nilai,” ungkapnya.
Larangan yang dikeluarkan pihak SMPN 2, lanjut Yudit bahwa di dalam area sekolah tersebut juga disediakan tempat pedagang.
“Area sekolah ini untuk belajar atau untuk tempat berjualan. Selain itu yang berjualan di dalam area sekolah, bukan hanya orang luar tapi lapak jualan milik guru dan Kepala Sekolah juga ada disitu, tapi lapak jualan milik Kepala Sekolah dan guru tidak pernah ditarik retribusi,” katanya.
Dia merasa pihak SMPN 2 Kupang tersebut tidak memiliki hati nurani.
“Meraka ini tidak ada hati nurani. Karena ketika ada larangan ini kita mau mendapat penghasilan dari mana lagi, kita berjualan ini hanya mengharapkan waktu jam sekolah saja, sehingga murid – murid bisa membeli jajan kepada kita,” ucap Yudit.
Dia berharap, agar Kepala Sekolah bisa mencabut larangan tersebut.
“Kita ini warga di sini, maka dari itu Kepala Sekolah harus bisa mencabut larangan kepada murid. Biar saja murid – murid itu mau membeli jajan dimana saja itu hak mereka,” tegas Yudit.
“Yang lucunya lagi murid dilarang membeli jajan kapeda kami, karena kami tidak membayar retribusi. Kami ini tau diri, ketika selesai berjalan sampah – sampah disini kami bersikan,” jalasnya. (*hayer)
Sementara itu, Kepala SMPN 2 Kupang ketika hendak dikonfirmasi terkait keluhannya pedagang tersebut, dirinya tidak berada di tempat.
“Kepala Sekolah tidak berasa di tempat. Beliau dari kemarin tidak masuk keran ada kegiatan di Dinas Pendidikan dan kegiatan di Gereja hari ini,” ungkap salah satu security SMPN 2 Kupang. (*hayer)