Zonalinenews, Kupang. Seluruh Jamaah Haji asal NTT telah diberangkatkan. Tapi ada satu hal penting yang jarang disoroti orang bahwa, keberangkatan 670 jamaah haji asal NTT itu semua warga Negara Republik Indonesia asal Propinsi Nusa Tenggara Timur telah turut andil dalam memberangkatannya. Baik itu elemen masyarakat maupun pemerintahan.
Demikian yang disampaikan Plt. Kepala Seksi Pembinaan dan Pelayanan Haji dan Umroh, Mohammad Moa, kepada Zona Line News, Kamis 31 Agustus 2017 pukul 07.00 wita di Kupang.
“Seluruh elemen mengantar jamaah haji dengan penuh keikhlasan. Mereka dari daerah ke Kupang misalkan. Kalo daratan Pulau Timor menumpang bus ke Kupang. Berarti sopir bus, konjak dan pemilik bus telah turut andil dalam keberangkatan. Begitu juga di Pulau Flores, Alor, Sumba, Rote dan Sabu. Mereka ke pelabuhan untuk numpang kapal laut atau ke bandara untuk numpang pesawat itu pasti menumpang kenderaan juga. Selain masyarakat, ada juga pihak swasta yang turut andil memberangkatkan jamaah Haji, seperti Angkasa Pura dan ASDP. Kemudian dari pemerintahan ada Kepala Karo Kesra, Kemenag, Imigrasi dan Dinas Kesehatan,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mohammad melanjutkan, masyarakat NTT adalah masyarakat yang mengedepankan misi kekeluargaan dan kebersamaan. Sehingga jamaah haji yang berangkat setiap tahun, semua pihak masyarakat turut terlibat di dalamnya.
Sehingga Mohammad berharap, Jamaah Haji juga bisa menyadari bahwa keberangkatan jamaah itu, semua unsur terlibat memperlancar keberangkatan mereka. Karena menurut Mohammad, kesadaran itu merupakan bagian dari sempurnanya ibadah haji.
Sementara itu, terkait pelaksanaan ibadah Haji di Tanah Suci Mekkah, Mohammad mengatakan, pemerintah Propinsi NTT maupun pemerintah Kabupaten/Kota di NTT berharap, jumlah Jamaah Haji yang dipulangkan nanti sama dengan jumlah Jamaah Haji yang diberangkatkan, yaitu berjumlah 670 orang.
“Makanya pemerintah menyediakan tim untuk pelayanan Jamaah Haji, termasuk tim kesehatan,” ucapnya.
Namun lanjutnya, di dalam keyakinan Islam yang menjadi rujukan ibadah haji, para Jamaah Haji menginginkan mereka meninggal dunia di tanah suci Mekkah. Karena ketika orang meninggal dunia di tanah suci Mekkah saat melaksanakan ibadah haji, aturan yang sesuai dengan ajaran Islam adalah langsung dikuburkan di tanah suci Mekkah.
“Makanya setiap musim ibadah haji, banyak orang tua dan orang sakit yang berbondong – bondong menunaikan ibadah haji karena mereka menginginkan mereka meninggal si sana. Itu berdasarkan keyakinan agama,” ucapnya.
“Tapi semoga jamaah haji kita dalam melaksanakan ibadah haji, dapat menjadikannya sebagai sumber kekuatan kekeluargaan dan kebersamaan di NTT. Sebagaimana keberangkatan mereka itu juga lancar karena ada kekuatan kekeluargaan dan kebersamaan di NTT,” pungkas Mohammad.
Sebanyak 670 jamaah Haji telah diberangkatkan pada 15 Agustus 2017 dari bandara Eltari Kupang menuju Embarkasi Bandara Juanda, Surabaya. Jumlah jamaah haji tertinggi berasal dari Kota Kupang sebanyak 167 orang dan dan paling sedikit berasal dari sumba Timur sebanyak 3 orang. (*mortal)