
Zonalinenews-Kupang,– Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur (Kejati NTT) akan melaporkan Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) NTT ke Kejaksaan Agung (Kejagung) RI. Kasi Penkum dan Humas Kejati NTT, Ridwan Angsar, SH, kepada wartawan diruang kerjanya, Kamis 30 Jli 2015 mengatakan Kejati NTT segera melaporkan Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) NTT ke Kejagung RI.
Dijelaskan Ridwan, kepala BPN NTT segera dilaporkan ke Kejagung RI berkaitan dengan perintah dirinya kepada Kepala BPN Rote Ndao, untuk tidak mengajukan kasasi atas putusan PN Rote Ndao dan PT Kupang terkait kasus perdata antara masyarakat Rote Ndao dan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Rote Ndao serta BPN Rote Ndao.
“Kami akan laporkan Kepala BPN NTT ke Kejaksaan Agung (RI) karena atas perintahnya kepada Kepala BPN Rote Ndao untuk tidak ajukan kasasi atas putusan PN Rote Ndao dan PT Kupang, “ kata Ridwan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ditegaskan Ridwan, karena perintahnya kepada Kepala BPN Rote Ndao, maka kasus perdata yang dimenangkan oleh masyarakat Rote Ndao menjadi inkrah atau berkuatan hukum tetap. Seharusnya, tambah Ridwan, BPN Rote Ndao bisa mengajukan kasasi dan mungkin saja putusannya akan berbeda dengan PN dan PT.
“Jika saja BPN Rote Ndao ajukan kasasi atas putusan Pengadilan Negeri (PN) Ba’a dan Pengadilan Tinggi (PT) Kupang, mungkin saja putusannya akan berbeda, “ kata Ridwan.
Menurut Ridwan, sesuai informasi yang diperoleh dari kejari Ba’a, Kepala BPN NTT memerintahkan Kepala BPN Rote Ndao untuk tidak boleh mengajukan kasasi. Hal ini, telah menghambat proses hukum dalam kasus itu, sehingga Kejati NTT akan melaporkan Kepala BPN NTT ke Kejagung RI. “Perintah dari Kepala BPN NTT kepada Kepala BPN Rote Ndao untuk tidak boleh ajukan kasasi itu kami peroleh dari kejaksaan Negeri (Kejari) Ba’a, “ kata Ridwan.
Ditegaskan Ridwan, perbuatan Kepala BPN NTT dengan memerintahkan Kepala BPN Rote Ndao untuk tidak mengajukan kasasi lagi telah menghambat proses penyidikan sehingga dapat dikenaka Pasal 21 KUHP. “Kami akan laporkan dengan alas an telah menghambat proses penyidikan dengan dikenakan Pasal 21 KUHP dan itu hukumannya sangat berat, “ tegas Ridwan. (*venya)