
Zona Line News – Ende, Kebakaran pesawat Gergia Air meluapkan kekesalan warga yang tinggal di Jln Ahmad Yani Ende. Pasalnya kekesalan itu muncul akibat menguapnya kabut asap yang muncul dari simulasi yang diselenggarakan oleh pihak Bandara Hj Hasan Aroebusman Ende sebagai upaya Bandara dalam melakukan simulasi tanggap darurat terhadap kebakaran pesawat. Demikian Diungkapkan Guters Raja ketika di temui wartawan di luar lokasi Bandara Aroebusman Ende. Selasa 01Desember 2015.
Gers Raja mengatakan, semestinya, sebelum diadakannya simulasi tanggap darurat di bandara udara seharusnya Pihak Bandara HJ Hasan Aroebusman memberikan informasi terlebih dahulu agar kami sebagai warga dapat mempersiapkan segala kelengkapan baik berupa masker penutup mulut atau-pun persiapan lainya agar kami sebagai warga dapat terhindar dari polusi asap dan debu.
Dikatakanya, pada dasarnya kami mendukung simulasi tanggap darurat diselenggarakan oleh pihak bandar udara sore namun membuat kami kesal itu adalah tidak adanya penyampaian secara langsung kepada kami sebagai warga yang tinggal dekat sekitar lingkungan Bandar udara tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu, salah seorang warga, angan riwu yang sempat datang menyaksikan penyelenggaraan simulasi tersebut, mengakui bahwa dirinya kaget ketika sedang melintasi Jln Ahmad Yani mengakui secara kaget saya mendengar bunyi sirene ambulan dan mobil pemadam kebakaran dan sempat saya melihat ada kabut asap yang menguap diudara itu yang membuat saya datang ke bandara untuk melihat kejadian tersebut. Ungkapnya ketika ditemui wartawan di halaman luar kompleks bandara.
Lanjutnya, setelah saya datang untuk melihat ternyata peristiwa itu hanya sekedar simulasi yang diselenggarakan oleh pihak bandar udara HJ. Hasan Aroebusman. Ujarnya
Ia mengharapkan, apabila simulasi ini diadakan ditahun depan maka pihak bandar udara semestinya memberikan pengumuman lebih dahulu sehingga warga tidak kaget dengan kejadian tersebut dan warga juga memiliki banyak waktu untuk memberi peralatan atau perlengkapan sebagai upaya penyelematan dari polusi asap kebakaran. Tuturnya
Ketika dikonfirmasi wartawan di kantornya, Kepala Bandara HJ. Hasan Aroebusman, Jarot Sugianto mengatakan, penyelenggaraan simulasi tanggab darurat kebakaran pesawat Gergia Air ini merupakan program tahunan yang harus diadakan oleh kami sebagai pihak bandar udara karena mengingat bahwa simulasi ini juga diadakan untuk melengkapi SOP kami.
Dikatakannya bahwa, simulasi tanggap darurat ini juga sebenarnya kami tidak mengharapkan untuk terjadi karena mengingat bahwa peristiwa kebakaran meskipun belum terjadi namun penting untuk pihak bandara menyelenggarakan simulasi tanggap darurat ini.
Menurutnya, sangat penting simulasi ini dibuat sehingga kedepannya jika terjadi demikian sepeti kebaran pesawat maka dengan materi yang didapat dari simulasi tanggap darurat ini membuat tim evakuasi dapat secara cepat dan sigap hadir sebagai tim penyelamatan evakuasi kebakaran pesawat. (*Rian Laka)
Kebakaran Pesawat Gergia Air Di Bandara HJ. Hasan Aroebusman, Luapkan Kekesalan Warga
Zona Line News – Ende, Kebakaran pesawat Gergia Air meluapkan kekesalan warga yang tinggal di Jln Ahmad Yani Ende. Pasalnya kekesalan itu muncul akibat menguapnya kabut asap yang muncul dari simulasi yang diselenggarakan oleh pihak Bandara Hj Hasan Aroebusman Ende sebagai upaya Bandara dalam melakukan simulasi tanggap darurat terhadap kebakaran pesawat. Demikian Diungkapkan Guters Raja ketika di temui wartawan di luar lokasi Bandara Aroebusman Ende. Selasa 01Desember 2015.
Gers Raja mengatakan, semestinya, sebelum diadakannya simulasi tanggap darurat di bandara udara seharusnya Pihak Bandara HJ Hasan Aroebusman memberikan informasi terlebih dahulu agar kami sebagai warga dapat mempersiapkan segala kelengkapan baik berupa masker penutup mulut atau-pun persiapan lainya agar kami sebagai warga dapat terhindar dari polusi asap dan debu.
Dikatakanya, pada dasarnya kami mendukung simulasi tanggap darurat diselenggarakan oleh pihak bandar udara sore namun membuat kami kesal itu adalah tidak adanya penyampaian secara langsung kepada kami sebagai warga yang tinggal dekat sekitar lingkungan Bandar udara tersebut.
Sementara itu, salah seorang warga, angan riwu yang sempat datang menyaksikan penyelenggaraan simulasi tersebut, mengakui bahwa dirinya kaget ketika sedang melintasi Jln Ahmad Yani mengakui secara kaget saya mendengar bunyi sirene ambulan dan mobil pemadam kebakaran dan sempat saya melihat ada kabut asap yang menguap diudara itu yang membuat saya datang ke bandara untuk melihat kejadian tersebut. Ungkapnya ketika ditemui wartawan di halaman luar kompleks bandara.
Lanjutnya, setelah saya datang untuk melihat ternyata peristiwa itu hanya sekedar simulasi yang diselenggarakan oleh pihak bandar udara HJ. Hasan Aroebusman. Ujarnya
Ia mengharapkan, apabila simulasi ini diadakan ditahun depan maka pihak bandar udara semestinya memberikan pengumuman lebih dahulu sehingga warga tidak kaget dengan kejadian tersebut dan warga juga memiliki banyak waktu untuk memberi peralatan atau perlengkapan sebagai upaya penyelematan dari polusi asap kebakaran. Tuturnya
Ketika dikonfirmasi wartawan di kantornya, Kepala Bandara HJ. Hasan Aroebusman, Jarot Sugianto mengatakan, penyelenggaraan simulasi tanggab darurat kebakaran pesawat Gergia Air ini merupakan program tahunan yang harus diadakan oleh kami sebagai pihak bandar udara karena mengingat bahwa simulasi ini juga diadakan untuk melengkapi SOP kami.
Dikatakannya bahwa, simulasi tanggap darurat ini juga sebenarnya kami tidak mengharapkan untuk terjadi karena mengingat bahwa peristiwa kebakaran meskipun belum terjadi namun penting untuk pihak bandara menyelenggarakan simulasi tanggap darurat ini.
Menurutnya, sangat penting simulasi ini dibuat sehingga kedepannya jika terjadi demikian sepeti kebaran pesawat maka dengan materi yang didapat dari simulasi tanggap darurat ini membuat tim evakuasi dapat secara cepat dan sigap hadir sebagai tim penyelamatan evakuasi kebakaran pesawat. (*Rian Laka)