Zonalinenews-Kupang-,Memasuki perayaan hari raya Idul fitri1 Syawal 1435 Hijriah,Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang dipimpin Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, memantau perkembangan harga kebutuhan pokok di pasar Kasih Naikoten dan melihat secara langsung arus mudik lebaran H minus 3 di Bandara El Tari, Penfui, Walikota Kupang, Jonas Salean, turut dalam rombongan,Jumat 25 Juli 2014.
Tim yang tergabung dalam TPID NTT terdiri dari Dinas dan Instansi terkait, yaitu Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kupang, Naek Tigor Sinaga, Kepala Divisi Perum Bulog NTT, Miftahul Adha,Kepala Dinas Perindag NTT, Bruno Kupok, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Tenau, Tisno Sucahyo, Kepala Dinas Perhubungan NTT, Stef Ratu Udju, Keoala Biro Humas, Lambertus Ibi Riti dan Kepala Biro Ekonomi, DR. Marianus Jelamu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Gubernur Lebu Raya, bersama Tim TPID usai memantau di pasar Kasih Naikoten, mengatakan pada umumnya kondisi harga kebutuhan pokok menjelang lebaran cenderung stabil dan tidak terdapat harga kebutuhan pokok yang melambung naik.
Menurut Lebu Raya tentu sama sekali tidak berdampak pada inflasi, “Saya akui terdapat kenaikan sedikit pada harga ikan yang disebabkan dengan adanya para nelayan yang mudik pulang kampung sehingga hasil penangkapan atau pasokan ikan sekit mengalami penurunan,namun hal ini karena ada faktor yang menyebabkan kenaikan inflasi di daerah ini adalah tarif angkutan udara pada hari raya sehingga harga tiket Kupang ke Surabaya yang sebelumnya Rp 1.300.000 naik menjadi Rp 1.600.000 per orang dengan jumlah penumpang per hari mencapai 3000 orang tapi kenaikan tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap inflasi,” ungkapnya.
Secara terpisah Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kupang, Naek Tigor Sinaga, menjelaskan harga kebutuhan pokok di kota Kupang relatif stabil dan hanya sedikit kenaikan untuk daging ayam potong dan telur sehingga inflasi di NTT tidak setinggi inflasi di pulau Jawa.
Hal yang sama juga dikemukakan Naek Tigor Sinaga, bahwa bisa berpengaruh meningkatnya inflasi di NTT apabila tarif angkutan udara juga meningkat tinggi. “Seperti biasa menjelang hari lebaran dan hari natal dan tahun baru harga kebutuhan pokok melonjak naik, namun saat menjelang lebaran pada umumnya harga jenis barang kebutuhan pokok stabil,” tambahnya.
Berdasarkan hasil pantauan Tim TPID di pasar Kasih, Naikoten, yang dipimpin Gubernur Frans Lebu Raya, selaku Ketua TPID NTT, harga telur per rak sebelumnya Rp 40.000 per rak naik menjadi Rp 43.000, beras Oesao sebelumnya Rp 8.000 per kilogram naik menjadi Rp 9.000 per kilogram dan yang tidak mengalami kenaikan yaitu stabil adalah bawang putih Rp 30.000 per kilogram, bawang merah Rp 28.000 per kilogram, cabe halus satu gelas Rp 5.000, kentang Rp 15.000 per kilogram, kol kriting satu buah Rp 7.000, wortel Rp 12.000 per kilogram, daging sapi Rp 75.000 per kilogram dan ayam potong Rp 60.000 per kilogram.
Sesuai pantauan di pasar Kasih, Naikoten, terdapat penjualan paket sembako bekerjasama Divisi Perum Bulog NTT dengan pihak Perbankan Peduli Bulan Ramadhan yang menyediakan sembako satu paket Rp 40.000. Manuru Kepala Devisi Perum Bulog NTT, Miftahul Adha, harga sembako yang disiapkan seharga Rp 80.000 per paket, namun menjelang Bulan Ramadhan maka dikenakan subsidi dengan harga Rp 40.000 per paket.(*ega)