. WEB SCAMM SCAM PENIPU HATI HATI !!!
Interest in Kupang Citizens Working Abroad are High - Zona Line News

Home / Tak Berkategori

Interest in Kupang Citizens Working Abroad are High

- Reporter

Minggu, 1 September 2013 - 12:34

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Zonalinenews-Kupang, Kupang Regency residents interest High for working abroad is not balanced with the capacity of the skills and knowledge that are owned, this is one of the factors causing the NTT home labor working abroad are having various problems during the pre placement, placement and full-time placement. It disclosed by the Kupang Institution houses famale Coordinator , Libby SinlaEloe at the opening ceremony of the meeting activities of consultation experience in doing counselling by counsellors from l to 10 villages in Kabupaten Kupang some time ago at  Kupang Olive Hotel .

libby

 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

the village of which 10 Village Oeletsala, Oelnasi,  Niukbaun,  Oelomin,  East Penfui, Mata Air, Oelpuah, Noelbaki, Oebelo  and Tuapukan.

According to Libby, in implementing the results of training for counsellors of the 10 villages of small-scale Kupang Institution Houses Famale, there are with Tifa Foundation support have a meeting with counsellors to know the process of handling the issue of labour mingaran and the problem of domestic violence, as well as the other issues addressed by the counselors on their respective territories.

She explains, the result of a simple research on the question of migrant workers showed some things that make the position of migrant workers from the 10 villages on the particularly vulnerable position, this research was done in the area of Kupang in 10 villages conducted by theTIFA Agency in collaboration with the Kupang institution Houses Famale ,with respondents 100 people who came from the former migrant workers have found some facts which are Mostly low-educated migrant workers which is only on the bench elementary school , then most of the migrant workers have no information about migrating safely, and also Most migrant workers do not know their rights and privileges will be – just know how long they are in the contract.

“Most migrant workers decided to work abroad because they are tempted with promises  will big salaries , so the departure of migrant workers through the procedure, not departing mingran easy and tricked out with falsification of documents by recruiters. This need handlers for it, The Institution Houses Famale powered by Tifa following the present counsellors so that form could handle this problem, “said Libby. (*Tim)

Indonesian Version

Minat Warga Kabupaten Kupang Bekerja di Luar Negeri Tinggi

 

Zonalinenews-Kupang, Tingginya minat warga Kabupaten  Kupang untuk bekerja di luar negeri tidak seimbang dengan kapasitas ketrampilan dan ilmu yang dimiliki, hal ini salah satu  faktor penyebab tenaga kerja asal NTT yang bekerja di luar negeri mengalami berbagai persoalan saat pra penempatan, penempatan dan purna penempatan. Hal itu diungkapkan Koordinator Rumah Perempuan Kupang,Libby SinlaEloe pada acara pembukaan  kegiatan pertemuan  berupa konsulatsi  pengalaman dalam melakukan konseling oleh para konselor dari l sampai 10 desa  di Kabupaten Kupang   beberapa waktu lalu di Hotel Olive Kupang.

10 desa tersebut  diantaranya Desa Oeletsala, desa Oelnasi, desa Niukbaun, Desa Penfui Timur, Desa Oelomin, Desa Mata air, Desa Noelbaki, Desa Oelpuah, Desa Oebelo, dan Desa Tuapukan.

Menurut Libby, dalam mengimplementasi hasil pelatihan bagi para konselor dari 10 desa binaan Rumah Perempuan Kupang, maka lembaga rumah perempuan dengan dukungan yayasan Tifa melakukan  pertemuan bersama para konselor  untuk  mengetahui proses penanganan masalah buruh mingaran dan masalah kekerasan dalam rumah tangga , serta masalah lain yang ditangani oleh para konselor pada wilayah masing-masing.

Ia menjelaskan , hasil riset sederhana tentang Persoalan Buruh Migran menunjukkan beberapa hal yang membuat posisi buruh migran asal 10 desa tersebut pada posisi yang sangat rentan, riset ini dilakukan  di wilayah Kabupaten Kupang  di 10 desa  yang dilakukan oleh Lembaga TIFA bekerjasama dengan Rumah Perempuan Kupang, dengan responden 100 orang yang berasal dari mantan Buruh Migran telah di temukan beberapa fakta diantaranya   Kebanyakan Buruh Migran berpendidikan rendah yakni hanya pada bangku SD , maka kebanyakan Buruh Migran tidak memiliki informasi tentang bermigrasi secara aman, dan juga Kebanyakan buruh migran tidak mengetahui akan hak – haknya dan hanya mengetahui berapa lama mereka di kontrak.

“ Kebanyakan buruh migran memutuskan untuk bekerja keluar negeri karena tergiur dengan janji dan di iming-imingi  gaji yang besar, sehingga keberangkatan buruh migran tidak melalui prosedur ,  mingran  berangkat gampang dan ditipu dengan pemalsuan dokumen oleh perekrut. Hal inilah perlu penangan untuk itu , Rumah Perempun didukung oleh Tifa membentuk konselor ditingkat bawah agar  bisa menangani masalah ini ,” Kata Libby. (*Tim)

 

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Momen Petugas Medis IGD RSUD Menia Sabu Raijua Kelelahan Saat Kerja Viral di Media Sosial
Hari Ini, Sebanyak 428 Siswa di Kota Kupang Ikut UN Paket C
Anggota DPRD Kota Kupang Daniel Boling Serap Aspirasi Warga Fatululi, Sampah dan Air Masalah Utama
Anggota DPRD Kota Kupang Ikhsan Darwis Gelar Reses Tahap II di Kelurahan Oesapa
Sampah dan Drainase Menjadi Masalah Utama Bagi Warga di Kecamatan Kelapa Lima
Reses di Kecamatan Kota Lama, Wakil Ketua I DPRD Kota Kupang Jabir Marola : Saya Siap Perjuangkan Aspirasi Warga
Dana Operasional Kecil, Kader Posyandu Sukun Mengadu ke Anggota DPRD Kota Kupang Neda Lalay
Anggota DPRD Kota Kupang Meirlon Fanggidae Gelar Reses di Kelurahan Oebobo, Warga Mengeluh Soal TPS Sampah
Reses di Kelurahan TDM, Warga Minta Anggota DPRD Kota Kupang Meirlon Fanggidae Perjuangkan Lampu Jalan
Sejumlah Staf YTB NTT Ikut Pelatihan Teknik Dasar Jadi Pendamping Awas Untuk Tunanetra
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 11 Februari 2025 - 18:26

Anggota DPRD Kota Kupang Daniel Boling Serap Aspirasi Warga Fatululi, Sampah dan Air Masalah Utama

Selasa, 11 Februari 2025 - 17:49

Anggota DPRD Kota Kupang Ikhsan Darwis Gelar Reses Tahap II di Kelurahan Oesapa

Senin, 10 Februari 2025 - 21:19

Sampah dan Drainase Menjadi Masalah Utama Bagi Warga di Kecamatan Kelapa Lima

Senin, 10 Februari 2025 - 15:50

Reses di Kecamatan Kota Lama, Wakil Ketua I DPRD Kota Kupang Jabir Marola : Saya Siap Perjuangkan Aspirasi Warga

Senin, 10 Februari 2025 - 14:03

Dana Operasional Kecil, Kader Posyandu Sukun Mengadu ke Anggota DPRD Kota Kupang Neda Lalay

Sabtu, 8 Februari 2025 - 10:12

Reses di Kelurahan TDM, Warga Minta Anggota DPRD Kota Kupang Meirlon Fanggidae Perjuangkan Lampu Jalan

Sabtu, 1 Februari 2025 - 18:29

Tumpukan Sampah di Jalan Piet Manehat Meresahkan Warga Kelurahan Kayu Putih

Sabtu, 1 Februari 2025 - 16:27

Temui Komisi IV DPRD Kota Kupang, Ketua PMI Kota Kupang Sebut Tidak Ada Dualisme

Berita Terbaru

Slot Gacor Gampang Menang Dengan RTP Live Tertinggi