ICW Kampanyenkan Antikorupsi di Kota Kupang Melalui Musik 

- Reporter

Kamis, 12 Desember 2024 - 20:38

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kegiatan Konferensi Pers Indonesia Corruption Watch (ICW) Untuk Kampanye Antikorupsi di Kota Kupang

Kegiatan Konferensi Pers Indonesia Corruption Watch (ICW) Untuk Kampanye Antikorupsi di Kota Kupang

 

ZONALINENEWS.COM, KUPANG – Indonesia Corruption Watch (ICW) yang didukung oleh USAID Integritas, berkolaborasi dengan LBH Apik, Robi (Navicula) dan tiga musisi asal NTT akan melakukan kampanye Antikorupsi melalui media musik. Selain itu kegiatan kampaye anti korupsi yang direncanakan akan digelar pada, Sabtu 14 Desember 2024 besok di Auditorium Universitas Nusa Cendana Kupang itu juga akan dilakukan peluncuran album Antikorupsi Artcollabs Frekuensi Perangkap Tikus  “Menenun Suara Timur”. Demikian hal ini diungkapkan salah satu pembicara dari ICW Almas Sjafrina dalam konferensi pers di Royal Cafe Kupang, Kamis 11 Desember 2024.
Menurutnya, ketiga musisi asal NTT akan berkolaborasi dengan ICW pada kampaye Antikorupsi sekaligus peringatan hari Antikorupsi Sedunia 2024 tersebut adalah Hip Hop Lembata Foundation (HLF), Leis Plang dan Merapu Band.
“Tiga musisi asal NTT, HLF, Leis Plang dan Merapu Band dipilih karena mewakili tiga genre musik hiphop, musik tradisi dan regge yang berkembang dan dikenal luas di NTT. Kolaborasi ini juga melibatkan Robi lead vocal Navicula Band. Pelibatan Robi dilatarbelakangi pengalamannya sebagai musisi yang konsisten mengangkat isu kemanusiaan, kerusakan lingkungan dan korupsi. Navicula sendiri pernah terlibat dalam album Frekuensi Perangkap Tikus volume 1 yang juga digrap oleh ICW,” kata Almas.
Sebelum kegiatan peluncuran album dilakukan, lanjut Almas ICW akan mengadakan beberapa aktivitas penunjang seperti pembangian album di beberapa titik keramaian di Kota Kupang.
“Promosi melalui siniar dan media lokal, deklarasi antikorupsi inspektorat serta diskusi bersama komunitas. ICW ingin membuat kegiatan peluncuran album ini menjadi kegiatan milik semua warga. Keterlibatan organisasi dan komunitas orang muda lokal menjadi penting, untuk dapat memastikan pesan antikorupsi juga sampai ke sebanyak mungkin orang di Provinsi NTT,” ungkapnya.
“Album Menenun Suara Timur akan berisi lagu – lagu yang menceritakan soal permasalahan warga dan praktik – praktik korupsi yang terjadi di lima wilayah, yaitu Kota Kupang, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Nagakeo, Kabupaten Sikka dan Kabupaten Timur Tengah Selatan. ICW bersama LBH Apik dan para musisi melakukan residensi di kelima wilayah tersebut. Dalam kegiatan residensi, para musisi berdiskusi dan merasakan langsung berbagai permasalahan, khususnya yang beririsan dengan praktik – praktik korupsi yang dirasakan warga. Pengalaman dan cerita dalam residensi tersebut yang kemudian diolah menjadi lagu – lagu antikorupsi untuk medium kampanye dan advokasi,” ucap Almas.
Selain itu ia juga menyebutkan, dalam berbagai kesempatan bertemu warga, Koordinator Divisi Penggalangan Dukungan Publik ICW, Sigit Wijaya mengatakan bahwa NTT memiliki budaya bermusik yang baik, hal ini yang menjadi alasan mengapa ICW mengadakan kolaborasi seni di Provinsi NTT.
“Peryataan ini juga diikuti dengan keyakinan ICW bahwa mhaik adalah medium yang cukup efektif untuk melakukan kampanye dan pendidikan antikorupsi. Hal ini dibuktikan dengan adanya berbagai pesan kritis yang membersamai kegiatan perlawanan di sepanjang masa,” kata Almas.
Ia juga menambahkan, peluncuran album Menenun Suara Timur menjadi agenda penting peringatan Hari Antikorupsi Internasional yang jatuh di tanggal 9 Desember.
“Peluncuran album diharapkan dapat menjadi sarana penyadartahuan publik dan penggalangan dukungan untuk gerakan antikorupsi. Sebab, di tengah kondisi pemberantasan korupsi negara yang tidak baik – baik saja, peran dan kekuatan publik penting untuk mengisi kekosongan itu. Memastikan bahwa fungsi kontrol publik berjalan dan ruang – ruang korupsi semakin tertutup. Melalui seni musik dan pendekatan lokal, semoga kampanye antikorupsi ini semakin efektif dan dapat diterima semua orang,” tutup Almas. (*y3r)
Facebook Comments Box

Berita Terkait

Cukup Gunakan KTP, Warga Kota Kupang Dapat Pelayanan Kesehatan Gratis di RSUD S. K. Lerik Kupang
Komisi IV DPRD Kota Kupang Lakukan Kunjugan Ke Mitra Kerja Komisi 
Komisi II DPRD Kota Kupang Lakukan Kegiatan Monitoring ke Beberapa OPD Mitra Komisi, Ini Tujuannya
SD Inpres Naikoten 1 Kota Kupang Berbagi Kasih Natal Bersama Anak Murid Kurang Mampu
DPRD Kota Kupang Optimis PAD Kota Kupang di Tahun 2025 Naik Signifikan, Target Rp. 344 Miliar
Pekerjaan Pipa SR Tahun 2024 Belum Selesai, Komisi III DPRD Kota Kupang Turun Pantau Lokasi
Ketua Komisi IV Minta Dinkes Kota Kupang Perkuat Sosialisasi Bahaya Rabies ke Masyarakat
Ketua DPRD Kota Kupang Minta Pengusaha dan Pemkot Harus Kolaborasi Untuk Tingkatkan PAD
Berita ini 22 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 13 Januari 2025 - 20:35

Cukup Gunakan KTP, Warga Kota Kupang Dapat Pelayanan Kesehatan Gratis di RSUD S. K. Lerik Kupang

Senin, 13 Januari 2025 - 16:14

Komisi IV DPRD Kota Kupang Lakukan Kunjugan Ke Mitra Kerja Komisi 

Sabtu, 11 Januari 2025 - 22:48

Komisi II DPRD Kota Kupang Lakukan Kegiatan Monitoring ke Beberapa OPD Mitra Komisi, Ini Tujuannya

Sabtu, 11 Januari 2025 - 21:17

SD Inpres Naikoten 1 Kota Kupang Berbagi Kasih Natal Bersama Anak Murid Kurang Mampu

Sabtu, 11 Januari 2025 - 15:25

DPRD Kota Kupang Optimis PAD Kota Kupang di Tahun 2025 Naik Signifikan, Target Rp. 344 Miliar

Jumat, 10 Januari 2025 - 21:44

Ketua Komisi IV Minta Dinkes Kota Kupang Perkuat Sosialisasi Bahaya Rabies ke Masyarakat

Kamis, 9 Januari 2025 - 16:56

Ketua DPRD Kota Kupang Minta Pengusaha dan Pemkot Harus Kolaborasi Untuk Tingkatkan PAD

Kamis, 9 Januari 2025 - 14:32

Aliansi Gelar Aksi Bisu di Gedung DPRD Kota Kupang, Jabir Marola : Kami Tidak ‘Alergi’ Dengan Aspirasi Masyarakat

Berita Terbaru

Slot Gacor Gampang Menang Dengan RTP Live Tertinggi