- (Suara Warga Liae Atas Pengrusakan Hutan)
ZONALINENEWS.COM,MENIA – Pulau Sabu- Raijua merupakan pulau yang beriklim kering. Dengan kondisi seperti ini maka musim penghujan hanya berlangsung 3 sampai 4 bulan sedangkan 7 sampai 8 bulan berikut merupakan musim kemarau.
Dengan rata suhu mencapai 45°C di siang hari dan 30°C di malam hari, layak disebut sebagai pulau beriklim kering dan menurut L. R. Oldemam bertipe D4 dan E4. Dengan demikian, keberadaan pepohonan sangatlah penting bagi manusia.
Pemanasan global (global warming) merupakan suatu bentuk ketidakseimbangan ekosistem di bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan di bumi. Selama kurang lebih seratus tahun terakhir, suhu rata-rata di permukaan bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi yang terjadi adalah akibat meningkatnya emisi gas rumah kaca, seperti; karbondioksida, metana, dinitro oksida, hidrofluorokarbon, perfluorokarbon, dan sulfur heksafluorida di atmosfer. Emisi ini terutama dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) serta akibat PENEBANGAN DAN PEMBAKARAN HUTAN.
Dengan adanya penebangan pohon secara liar oleh oknum-oknum yang mengatasnamakan izin dari DINAS KEHUTANAN, telah dengan sengaja meciptakan kerusakan hutan JHAMI DHOKA NA’AJHU LEDE PUMULU PA LIAE dan ini jelas merupakan tindakan ilegal menurut undang-undang yang berlaku.
Mestinya ada tindakan tegas sehingga ada efek jerah bagi pelaku. Mungkin ada konspirasi antara pemberi izin dan penerima izin sehingga tidak lagi mendengarkan keresahan masyarakat, dan hanya membiarkan pelaku berkeliaran bak tidak ada persoalan apapun pada diri pelaku.
Tidak lagi pepohonan JHAMI DHOKA NA’AJHU LEDE PUMULU PA LIAE sebagai sumber kehidupan dan tempat yang layak bagi makhluk hidup. Profesionalisme, aparat terkait dipertanyakan,
Bhakti pada ibu Pertiwi dipertanyakan, RUPANYA KERESAHAN MASYARAKAT HANYALAH TONTONAN BAGI MEREKA YANG DIPERBUDAK OLEH UANG DAN KEBUTAAN.
Beruntung wakil bupati Sabu raijua Yohanis Uly Kale cepat tanggap dan langsung mengunjungi lokasi pengrusakan hutan untuk mencegah makin meluasnya pengrusakan oleh oknum tersebut dan kepada media ini Wakil Bupati katakan dirinya sangat sedih melihat kondisi yang ada sebab hutan atau pepohonan yang ditanah sejak ratusan tahun lalu dirusak begitu saja apalagi kata dia hutan merupakan paru – paru dunia yang wajib di pelihara.
Dia juga katakan sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian agar menindak tegas oknum yang mencoba merusak kawasan hutan atas nama apapun. (*Tim)