ZONALINENEWS-ENDE – Anggota DPR/MPR RI Honing Sanni kembali menjejakan kakinya di daerah bersamaan dengan tugas reses wakil rakyat delegasi aspirasi. Dikutip media ini, 11 Mei 2015, kehadiran Honing di Kabupaten Ende Flores mendapat repons penyambutan positif masyarakat setempat dari lintas generasi maupun profesi. Pembawaan Honing yang selalu sederhana tanpa elitis menjadi satu perhatian tersendiri dari berbagai kalangan di daerah.
“Meskipun tidak memiliki fraksi dan komisi di DPR RI namun sebagai Anggota DPR saya tetap turun ke daerah pemilihan pada saat reses sekalian menjelaskan posisi politik saya di DPR saat ini termasuk keputusan politik PDIP pasca kongres terhadap saya, ”demikian pesan singkat Honing kepada wartawan media ini saat dikonfirmasi terkait tugas keberadaannya di daerah.
Berkaitan dengan tanggung jawabnya sebagai Anggota MPR maupun panggilannya sebagai warga Negara, bersamaan dengan agenda ini Honing melakukan serangkaian sosialisasi dan diskusi empat Pilar Kebangsaan bersama masyarakat Kelurahan Potulando usai sembayang Rosario Bulan Suci Maria. Disebutkan, hal ini sengaja lakukan karena sulit mengumpulkan masyarakat pada bulan Suci Maria.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada gelar diskusi lesehan bersama masyarakat setempat, Honing menekankan semangat kebangsaan harus terus dikembangkan dan dipertahankan karena saat ini mengalami krisis makna dalam berbangsa dan bernegara. Lebih lanjut ditambahkan, bahwa Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagai provinsi yang secara ekonomi tertinggal harus bangga menjadi bagian dari NKRI dan Pancasila sebagai ideologi negara harus tetap teguh dijaga terutama masyarakat Kabupaten Ende dan NTT yang secara umum dikenal sangat kental dengan jati diri ketimuran serta roh Pancasila yang mana butir-butirnya lahir di Kota Ende Flores.
Selain itu Honing juga menekankan pentingnya pengelolaan perbedaan menggunakan hati dalam watak dasar nilai-nilai luhur Panacasila. Sedangkan terkait keberagaman, menurut dia, adalah fakta yang tidak terbantahkan sebagai bangsa yang besar dan pluralis. “Indonesia menjadi besar dan kokoh dikarenakan roh maupun fakta keberagaman yang terkandung di dalamnya. Pluralisme itu harus kita jaga dan disyukuri sebagai rahmat oleh Sang Kuasa bagi bangsa ini. Hanya dengan cara itu kita sama2 menjaga Indonesia dan Keindonesian kita yang beradab dan bermartabat ini”, kata Honing.
Dia menyebut Bung Karno dalam menyusun cita-cita Negara Merdeka Indonesia memulainya dari Ende, karenaitu kesakralan pengamalan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan berbangsa, berbudaya, bernegara patut dibangun bersama serta diamalkan secara baik, konsisten, dan penuh rasa tanggungjawab. Honing juga mengajak generasi muda bangsa tidak mudah terjebak pada romantisme sejarah, namun lebih dari itu harus mampu mengejahwanta nilai-nilai luhur Pancasilai dalam kekinian Indonesia maupun masa depan bangsa yang besar, berdaulat dan bermartabat.
Sejumlah pertanyaan dilontarkan dalam diskusi lesehan rakyat bersama Honing di Ende. Mengakhiri kebersamaannya Honing kembali menekankan pentingnya mengelola perbedaan dengan hati dan selaras nilai-nilai luhur Pancasila. (*wrn-TIM)