
Zonalinenews-Larantuka, Gudang milik toko Sumber Murni yang terletak di Kelurahan Lohayong-Kecamatan Larantuka pada Minggu, pukul 11:31 wita terbakar yang menghangsukan sebagian besar dari banggunan gedung beserta isi gudang. Api baru bisa dipadam satu setengah jam kemudian, berkat kesiapan warga sekitar, anggota kepolisian serta bantuan mobil tangki dan pickup milik warga.
Api diduga, berasal dari sisa pembakaran sampah yang terletak persis disebelah gudang, hingga dengan cepat merambat ke bagian plafon. Hal ini disampaikan Petrus warga 48 tahun warga kelurahan Lohayong.
“Di samping gudang sini mereka (anak gudang) bakar sampah tripleks, dan kayu bambu. Jadi apinya merambat di kayu bambu pergi hantam di plafon yang sudah lapuk sehingga merambat ke dalam,” jelsnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bangunan gudang yang berada tepat pada sebelah kiri Kantor Kecamatan Larantuka, kesehariannya terlihat sepi, hanya sesekali terlihat adanya aktifitas bongkar-muat barang dan gerbangnya selalu digembok dari luar. Ketika ditanya lebih jauh bagaimana warga sekitar bisa memasuki area tersebut, Petrus mengatakan bahwa mereka membongkar paksa gembok guna melakukan pemadaman.
“saati kami datang, gudang terkunci. Waktu apinya sudah mulai merambat, kami kasih tahu teman-taman di sini kasih hancur dia punya gembok supaya oto tengki bisa masuk,”ucap Petrus.
Pantauan wartawan, beberapa warga masyarakat dari Kelurahan Pohon Sirih–Kecamatan-Larantuka mengungkapkan kekesalan mereka kepada Pemda Flores Timur, yang terkesan cuek dan tenang-tenang saja terkait beluma adanya sikpa tegas pemerintah tentang pengadaan Mobil Pemadam Kebakaran di Flores Timur, guna mengantisipasi kejadian serupa. Keluhan ini disampaikan Ibu Nedis de’Ornay 45 tahun, kepada Zonalinenews ketika berada di tempat kejadian.
“Flores Timur ini, sudah berkali-kali terjadi kebakaran. Mulai dari terbakarnya Bank NTT, Rumah Jabatan Sekda, hingga terbakanya gudang hari ini. Kami menyesal sekali, sebagai masyarakat kenapa kabupaten yang begini besar ini tidak punya tengki (mobil Damkar). Jadi, kalau bisa ke depannya pemerintah lebih memperhatikan pengadaan mobil pemadam kebakara daripada mobil pribadi,”Jelas Nedis.
Masih ditempat yang sama, Petrus 48 tahun Warga Lohayong juga menyoroti hal serupa. “ke depanya Pemda Flotim diharapkan sesegera mungkin menghadirikan Damkar, sehingga kalau ada kejadian seperti ini, penanganannya bisa jauh lebih cepat”
Sementara itu, Sufoni Sukowati 50 tahun sebagi pemilik gudang yang berada tidak jauh dari tempat kejadian perkara ketika ditanya zonalinenews tentang berapa besar kerugian yang diderita, ia mengatakan belum bisa dipastikan.
“saya belum bisa katakan berapa besar kerugian, karena belum bisa diperkirakan sekarang dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini,”tegasnya.
Sampai berita ini diturunkan, disekitar lokasi kejadian terlihat berjejer 19 unit mobil pick up dan 4 unit mobil tanki air, beserta ratusan warga masih terus melakukan upaya pemadaman serta terus mencari titik api yang diannggap berpotensi.(*Boney)