
ZONALINENEWS.COM – KUPANG, Gubernur Nusa Tenggara Timur ( NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat, mengungkapkan Pariwisata adalah usaha mewujudkan ekspektasi imajinasi manusia karena itu program Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprov NTT) saat ini lebih serius pada pembangunan infrastruktur sebagai kelengkapan disektor Pariwisata. Pariwisata NTT kedepan bisa sebagai sektor penggerak utama ekonomi yang memberikan lompatan eksponensial bagi pembangunan di NTT. “Kemarin kami baru selesai rapat penetapkan anggaran bersama denagan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi NTT senilai Rp.5 Triliun 400 miliar dan ada peningkatan sebesar Rp.300 miliar dari sebelumnya. Dari postur anggaran tersebut kami lebih serius pada infrastruktur karena design prime mover ekonomi dari kepemimpinan kami adalah sektor pariwisata sebagai penggerak utama”, jelas Laiskodat dalam dialog dengan Pimpinan Lembaga Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta sedaratan Timor, Alor dan Rote Ndao di Hotel Aston Kupang, Rabu 21 November 2018 yang diselengarakan oleh Biro Kesejahteraan Rakyat Provinsi NTT dengan thema” NTT Bangkit NTT Sejahtera”
Menurutnya, jika kita sudah mempunyai tujuan yang jelas dan Pariwisata sebagai prime mover maka kita harus mendidik setiap manusia harus mendorong seluruh sektor untuk mendukung sektor pariwisata. “Baik itu SDM, Pertanian, peternakan dan seluruh sektor lainnya harus mendukung sektor pariwisata sebagai prime mover satu – satunya penggerak utama”, ujarnya.
Dikatakan,kalau kita berbicara tentang pariwisata berarti kita bicara tentang pelayanan, akselibilitas, akomodasi dan itu semua menjadi design dan dari semua sektor, pariwisata adalah satu – satunya sektor yang pertumbuhan ekonominya mengalami lompatan eksponensial. “Dengan menggunakan Pariwisata sebagai kekuatan ekonomi maka lompatan itu melampaui batas manapun yakni lompatan yang eksponensial,” terang Viktor
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu NTT, kata Viktor dari aspek Pariwisata sangat luar biasa. Sebab, kekayaan alam mulai dari pulau – pulau, budaya NTT sangat exotic. Namun, ada beberapa faktor pendukung infakstruktur dan SDM NTT yang jadi masalah. “Misalkan kita dari Atambua ke Alor saja kita harus ke Kupang dulu baru ke Alor tapi dengan adanya konektifiti ini bisa langsung dari Atambua ke Alor dan itu saya namakan ring of beauty dan begitupun dengan daerah – daerah lain di seluruh NTT harus ada konektifitas dan harus ada kapal tiap hari disitu”, terangnya.
Pada kesempatan itu, ia berharap seluruh lembaga Perguruan Tinggi yang ada Di NTT untuk mendorong para mahasiswa dan mahasiswi untuk memiliki kharakter wirausaha sehingga setelah tamat bisa menjadi wirausahawan handal yang turut berpartisipasi membangun pariwisata di NTT. “Jika Pendidikan kita maju maka pasti pola pikirnya dan pengetahuannya maju maka pasti sangat berpengaruh pada sektor Pariwisata,” katanya.
Pada kesempatan itu juga Wakil Gubernur (Wagub) NTT, Josef Nae Soi juga mengajak pihak Lembaga Perguruan tinggi yang ada di NTT bersinergi bersama Pemerintah membangun Provinsi NTT tercinta. “Jadi antara Pemerintah dan pihak perguruan tinggi itu saling menguntungkan, seperti simbiosis begitu”, kata Josef (*agus)