Media Group : Zonalinenew, Erende Post,- Kupang, – Puluhan mahasiswa asal Kabupaten Manggarai, Manggarai Barat dan Manggarai Timur yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Manggarai Raya (Formaya) mendesak Gubernur Nusa Tenggara Timur membatalkan pembangunan hotel bintang lima antara PT Sarana Investama Manggaba di Labuan Bajo. Hal ini diungkapkan pendemo saat menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Gubernur dan gedung DPRD NTT, Kamis 6 November 2014.
Pendemo dalam orasinya menegaskan penolakan pembangunan hotel yang diduga milik Ketua DPR RI, Setya Novanto di Pantai Wisata Pede, Labuan Bajo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Koordinator Formaya, Bonefasius Djahudi dalam orasinya nota kesepahaman pembangunan hotel bintang lima antara PT Sarana Investama Manggaba, perusahaan yang disebut milik Setya Novanto, bersama Pemerintah Provinsi NTT, sebagai pemilik tanah, sudah ditandatangani.
“Kami mendesak Gubernur NTT Frans Lebu Raya meninjau kembali memorandum of understanding (MoU) pembangun hotel bintang lima ini,” kata Koordinator Djahudi.
Pantauan wartawan, sebelum tiba di gedung DPRD NTT, mahasiswa menggelar unjuk rasa di Kantor Gubernur. Di sana, mereka mengaku kecewa karena tidak bisa menemui Gubernur Frans Lebu Raya karena bergegas berangkat ke Jakarta.
“Kami sudah diminta bertemu Gubernur. Ada 10 orang perwakilan, tapi akhirnya ditolak lagi,” kata Djahudi.
Pada kesempatan itu, mereka menuntut gubernur membatalkan MoU pembangunan hotel tersebut. “Kami menolak pembangunan hotel bintang lima itu,” ujar Bone.
Ia mengatakan, lokasi pembangunan hotel merupakan satu-satunya akses warga Labuan Bajo untuk berwisata. Pasalnya, seluruh wilayah pantai di Labuan Bajo sudah menjadi milik investor. Sebagian besar wilayah pantai juga telah berdiri hotel berbintang dan restoran.
“Mau ke mana lagi warga berwisata kalau pantai itu dibangun hotel?” katanya.
Sementara Ketua DPRD NTT, Anwar Pua Geno saat berdialog dengan mereka di gedung DPRD NTT berjanji akan membentuk tim terkait aset pemerintah provinsi di Manggarai Barat, termasuk Pantai Pede.
“Apa dasar-dasarnya, tahapannya. Kami akan lakukan kunjungan kerja ke sana,” kata Anwar.
Pantai Pede, menurut dia, sudah menjadi masalah nasional, sehingga DPRD tidak akan mengorbankan warga Manggarai Barat. “Kami tidak akan korbankan kepentingan rakyat,”ujarnya.(her/vlm)