Zonalinenews.Ende,- Masa Aksi Oraganisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)Cabang Ende Pertanyakan Transparasi penggunaan anggaran covid dan meminta DPRD untuk sungguh-sungguh jadi juru Bicara (Jubir) Rakyat Bukan Jadi Juru Bicara Bupati.
Demikian diungkapkan Ketua GMNI cabang Ende Marianus Yanto Woda Kepada zonalinenews usai pertemuan dengan DPRD, Selasa (29/06/21).
Menurutnya aksi dirinya bersama teman-teman mempertanyakan fungsi kontrol anggota DPRD sebagai penyambung lidah masyarakat terhadap penggunaan anggaran covid baik di 2020 maupun di 2021.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kita meminta DPRD untuk bisa mengontrol aliran dan penggunaan dana covid,”tuturnya.
Ia mengingatkan anggota DPRD untuk sungguh-sungguh jadi jubir rakyat bukan menjadi jubir bupati
Dikatakannya terkait aksi hari ini ada beberapa pernyataan sikap yang disampaikan ke DPRD Antara diantaranya GMNI Ende mendesak DPRD Kabupaten Ende, untuk membentuk panitia khusus (Pansus) terkait dana Covid-19.
Lanjutnya yang kedua GMNI Ende mendesak DPRD Kabupaten Ende untuk atas nama rakyat melaporkan dugaan korupsi penggunaan dana Covid-19 ke aparat penegak Hukum.
Serta yang ketiga kata Yanto Woda mempertanyakan fungsi kontrol DPRD Kabupaten Ende atas ketiadaan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ende dan
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) hampir setahun.
Ia berharap DPRD menjadi Rumah Harapan Rakyat yang takut kepada Rakyat bukan Takluk Dibawah Hadapan Bupati dan takut kehilangan pokir dan sungguh-sungguh menyalurkan aspirasi rakyat bukan tersumbat oleh sumbatan kedekatan politik dan kekuasaan sempit yang merugikan rakyat.((*OBY TANI)