Filipus Pereira : “Timor Leste Siap Jadi Anggota ASEAN”

- Reporter

Selasa, 2 Februari 2016 - 22:30

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernur NTT Frans Lebu Raya bersama Wakil Menteri Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi RDTL , Filipus Pereira

Gubernur NTT Frans Lebu Raya bersama Wakil Menteri Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi RDTL , Filipus Pereira

Gubernur NTT Frans Lebu Raya bersama Wakil Menteri Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi RDTL , Filipus Pereira
Gubernur NTT Frans Lebu Raya bersama Wakil Menteri Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi RDTL , Filipus Pereira

ZONALINENEWS, Menurut Wakil Menteri Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi RDTL , Filipus Pereira bahwa perjuangan RDTL untuk menjadi anggota negara ASEAN tidaklah mudah, karena membutuhkan sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi. Usaha-usaha tersebut telah digalang melalui politik diplomasi luar negeri dengan lobi-lobi politik yang sudah dilakukan mantan Perdana Menteri Timor Leste (TL), Jose Alexander Xanana Gusmao.

Dasar pemikiran yang melatari diplomasi politik luar negeri guna melakukan kunjungan semua negara ASEAN dengan sikap politik “bersahabat dengan semua orang dan negara.” Hampir semua negara ASEAN menyetujui TL menjadi bagian dari komunitas ASEAN, dengan pertimbangan letak geografisnya TL berada di Asia Tenggara. Dengan adanya warning persetujuan komunitas masyarakat Asia tentu akan menjadi peluang yang sangat penting dan strategis untuk menjadi anggota dari negara-negara ASEAN. Proses menjadi anggota negara ASEAN tinggal menunggu waktu kapan saja.

“Kami sadari bersama bahwa proses untuk menjadi negara ASEAN ada beberapa prsyarat utama untuk menjadi anggota ASEAN yang harus dipenuhi, misalnya, masalah ekonomi, budaya dan stabilitas politik dan keamanan. Dari sisi ekonomi, TL 90 persen bergantung dari hasil minyak bumi. Berdasarkan Rencana strategis (Renstra) 30 tahun ke depan, kita sudah mempersiapkan paket ekonominya, baik paket fiskal ,paket reformasi ekonomi. Ini menjadi instrumen yang sangat fundamental dalam mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM), mempersiapkan regulasi, sehingga roda perekonomian di TL bisa berjalan dengan baik. Untuk mencapai itu semua perlu membutuhkan investasi yang besar baik dari pemerintah maupun sektor swasta yang saat ini dinilai masih minim, “ jelas Filipus kepada wartawan di Kupang usai pertemuan dengan Gubernur NTT Selasa, 2 Februari 2016.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Walaupun demikian, tambah Filipus, Pemerintah RDTL terus mendorong sektor swasta untuk melirik peluang usaha ekonomi produktif yang ada dan dan dimiliki rakyat. Potensi ekonomi tersebut antara lain, misalnya potensi di bidang pertanian, perikanan, peternakan, kamaritiman, dan bidang pariwisata baik dalam negeri maupun luar negeri. Meskipun, saat ini TL belum memiliki industri garmen atau manufaktur yang lain. Berbagai industri lain yang sudah mulai tumbuh seperti, material bangunan sudah ada investasi dari pengusaha lokal, kemudian industri hasil pertanian. Bagaimana supaya produk pertanian pasca panen bisa ditransformasikan melalui teknologi industri, sehingga suatu saat produk dari TL bersaing dengan produk dari negara lain. Walaupun, produksi garam dan air mineralnya masih kecil atau masih sebatas memenuhi konsumsi dalam negeri, tetapi kami berharap suatu saat TL bagian dari integral dari Negara ASEAN.

“Dengan sikap politik yang melandasi diplomasi perjuangan untuk menjadi anggota ASEAN terus menjadi agenda khusus Pemerintah RDTL. Tanpa negara lain, RDTL dan rakyatnya tidak akan maju dan sejahtera, bila tidak dibangun kerjasama antar negara ASEAN dan dunia, Timor Leste tidak dapat mensejahterahkan rakyatnya tanpa negara lain, khususnbya Rakyat NTT yang merupakan negara tetangga dalam satu pulau, Pulau Timor. Satu hal penting ke depan, Pemerintah RDTL juga telah mempersiapkan kebijakan nasional dengan menggunakan refrensinya yang merupakan hasil studi banding ke negara-negara, seperti Malaysia, Singapura, negara-negara bekas jajahan Portugal, Korea dan TL sendiri, ” jelas Filipus Pereira. (*john pereira)

 

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Pemkot Kupang Akan Bangun Tamnos Dengan Fasilitas Komplit
Labuan Bajo Jadi Tuan Rumah KTT ASEAN, Pemprov NTT Ucap Terima Kasih Kepada Presiden Jokowi
Sedih Lorong Ditutup Tetangga Sendiri Janda di Kota Reinha-Larantuka 3 Tahun Terlunta di Kontrakan
Persiapan Aliansi Lebao Bangkit Demo Pemda Flotim Ini 3 Tuntutan
Tim Juri Independen Akan Melakukan Penilaian Terhadap Lomba Kebersihan di Kota Kupang
Diabaikan Pemda Dan DPRD Flotim, Nakes Gelar Aksi 1000 Lilin di Halaman RSUD
PMKRI Ruteng: Usut Tuntas Oknum Dalam Pusaran Dugaan Korupsi Pembangunan Terminal Kembur
Kasus Pengadaan Lahan Terminal Kembur, Jaksa Tahan BAM dan GJ
Berita ini 0 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 30 April 2025 - 07:50

DPRD Kota Kupang Desak Pemkot Lakukan Reformasi Fiskal

Rabu, 30 April 2025 - 07:35

Jumlah Penduduk Kota Kupang Tahun 2024 Menurun Drastis, Fraksi PAN Desak Pemkot Lakukan Kajian

Selasa, 29 April 2025 - 19:09

Josef Nai Soi Akui Erwin Gah Sebagai Ketua PMI Kota Kupang

Selasa, 29 April 2025 - 16:56

Ketua PMI Kota Kupang Erwin Gah Nilai Wakil Wali Kota Serena Francis Tak Paham Aturan Organisasi

Selasa, 29 April 2025 - 15:25

dr. Bill Brenton Mandala Resmi Dilantik Jadi Ketua PMI Kota Kupang, Serena : Kepemimpinan Erwin Gah Tidak Diakui

Jumat, 25 April 2025 - 23:20

Adrian Masang Resmi Dilantik Jadi Ketua DPD Forum Pemuda NTT Kota Kupang

Jumat, 25 April 2025 - 18:28

Didampingi Gubernur NTT, Menteri Fadli Zon Buka Seminar Nasional Forum Pemuda NTT, Ayo Bangun NTT

Jumat, 25 April 2025 - 07:33

Tiba di Bandara El Tari Kupang, Menteri Kebudayaan Fadli Zon Disambut Dengan Tarian Hedong

Berita Terbaru

Slot Gacor Gampang Menang Dengan RTP Live Tertinggi