Zonalinenews-Jakarta,- Erwin Alexsander Gilbert Mauk, mahasiswa Semester VI FKIP Fisika, Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang terhitung dari tanggal 14 hingga 21 Juni 2019, bersama 45 delagasi Mahasiswa Indonesia lainnya, mewakili Indonesia Ikut menghadiri undangan pemerintah Cina.
Saat di konfirmasi via telepon selulernya, Erwin menyampaikan, kunjunga itu merupakan respons terhadap undangan Pemerintah Cina yang disampaikan melalui Kedutaan Besar Cina di Jakarta kepada Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti).
“Kami Mahasiswa perwakilan dari kampus yang tersebar merata di Indonesia, dan juga ada perwakilan dari Cipayung, Kami ada 45 orang,” ucapnya via telepon Seluler, kepada wartawan Minggu 23 Juni 2019.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sistem perekrutannya, diawali surat dari Dikti ke Undana yang meminta dua orang delegasi Mahasiswa Bidikmisi berprestasi untuk ikut kegiatan study tour.
“Ada surat dari Menristekdikti, saat itu tim kami dari FKIP Fisika juara Mawapres tingkat universitas, lalu Undana memilih tim kami, Kemudian diinterview tentang ketertarikan di bidang IT, dan kemahiran menggunakan aplikasi serta lainnya. Dari hasil interview saya dinyatakan ikut kegiatan mewakili Undana. Teman saya dari Fisip Dia terlambat masukkan berkas sehkngga tidak berangkat ke Cina,” cerita Erwin.
Program kunjungan itu, kata Erwin, bertujuan untuk memperkenalkan keindahan alam, budaya, dan teknologi Cina kepada mahasiswa Indonesia.
“Setelah sampai disana kami diterima Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing, dan selama kunjungan diharapkan memperoleh wawasan serta pengetahuan serta belajar berbagai hal yang mendukung kemajuan diri sendiri dan bangsa,” katanya.
Dalam Study Tour itu selain mengunjungi pusat-pusat aktivitas akademik, seperti Universitas besar Peking Universitas dan Hebei normal University, juga mengunjungi pusat-pusat teknologi dunia yang berada di Cina.
“Kami mengunjungi Hebei Museum, perusahaan pabrik susu Lenbao dengan teknologi cangih dibantu robot, perusahaan Perfect world (perusahaan pembuatan game, animasi dan film), Forbidden city, perpustakaan Beijing nomor satu di asia, dan wangfujing street,” jelas Mauk.
Sslain teknologi kami diajak melihat pengelolaan pariwisata Cina, serta mengunjungi beberapa lokasi pariwisata di negara itu.
“Kami disana berkunjung ke tembok besar Cina, Expro Beijing 2019, Provinsi hebei yang berdekatan dengan Beijing, dan pergi ke kebun binatang untuk melihat panda, ” Pungkas Erwin.
Kesan dan hal menarik yang didapatkan olehnya, kata Erwin, adalah sifat disiplin masyarakat Tiongkok , itu dilihat dari mematuhi lalu lintas dan sifat budaya antri ketika membeli sesuatu. “Mereka sangat disiplin,” ungkapnya.
Tambah Erwin Alexsander, disana sistem tata kota sangat menarik disetiap sudut kota Beijing, kebersihan kota yang sangat baik, dan sistem Transportasi yang luar biasa.
“Sistem transportasi khusus untuk sepeda motor, hanya diijinkan sepeda motor listrik dan tidak mengijinkan gunakan sepeda motor berbahan bakar, sehingga alat transportasi ramah lingkungan. “ini baik untuk ditiru” Imbunya.
Informasi yang diperoleh Zonalinenews, Seluruh biaya peserta kunjungan ditanggung oleh pemerintah Tiongkok dan Indonesia. Pemerintah Tiongkok menanggung seluruh biaya selama acara tersebut yang mencakup biaya akomodasi, lokal transportasi, meals, termasuk tiket pesawat ekonomi Jakarta – Beijing pulang pergi.
Kemenristekdikti Indonesia menanggung biaya transportasi lokal, dan tiket pesawat domestik pulang pergi para mahasiswa dari tempat asal mahasiswa, termasuk biaya pembuatan paspor dan penginapan satu hari sebelum keberangkatan ke Cina, dan satu hari setelah tiba kembali di Indonesia.(*Erson)