
Zonalinenews-Semau,- Jika bicara tentang keindahan pantai, maka Pantai Liman di Pulau Semau layak dikunjungi. Pantai indah nan eksotis di Selatan pulau Semau, Desa Uitiuh Tuan, Kecamatan Semau Selatan, Kabupaten Kupang ini, menyimpan sejuta pesona yang belum diketahui banyak orang bak bunga desa yang tak tersentuh polesan make up modernisasi.
Keaslian dan kemolekannya dengan hamparan pasir lembut kecoklatan sejauh mata memandang, membuat pantai ini memiliki keunikan tersendiri bagi para penikmat keindahan. Gugusan pohon Tuak (Lontar) di tepian pantai, diselingi pohon Santigi menambah kecantikan alaminya yang mampu menepis rasa lelah pengunjungnya.
Tak hanya itu, kemolekan pantai Liman lebih mempesona dengan hadirnya sebuah bukit yang berdiri kokoh di ujung pantai dengan nama yang sama, yakni Bukit Liman. Para pengunjung wajib mendaki bukit yang tidak begitu terjal ini guna dapat melihat keindahan hamparan pantai yang meneduhkan mata.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pendakian ke Bukit Liman dapat dilakukan dengan dua (2) cara, yakni dengan berjalan kaki sekitar 20’ menit atau berkendaraan hingga ke pinggang bukit. Pengunjung tak perlu resah, rasa penat akan terbayarkan ketika tiba di puncak bukit. Suguhan panorama pantai dan birunya laut mampu menghipnotis indera pen glihatan pengunjung saat berada diketinggian bukit Liman.
Untuk mencapai pantai Liman, pengunjung dapat memilih transportasi laut yang disenangi yakni dengan perahu motor yang berlabuh di pelabuhan Tenau setiap hari pukul 6 (enam) pagi hingga pukul 4 (empat) sore, atau dengan ferry dari Bolok setiap hari Selasa, Jumat dan Minggu. Tarifnya pun relatif mudah dijangkau, yakni Rp 50.000 (lima puluh ribu) per sepeda motor plus 2 orang pengendaranya dengan kapal motor atau Rp 25.000 per orang dan Rp 15 ribu dengan ferry. Jarak tempuh dengan kapal motor sekira 15’-20’ menit, sedangkan dengan ferry sekira 10’ menit.
Pengunjung dapat merasakan segarnya laut biru, dan harumnya bau laut saat menuju ke pantai Semau. Menuju pantai Liman, dibutuhkan waktu sekira 1,5 jam dari pelabuhan Semau. Perjalanan sangat menarik dengan jalanan yang berkelok-kelok dan bervariasi antara jalan pengerasan dan aspal, melintasi hutan heterogen membuat pengunjung merasakan pengalaman baru yang tak terlupakan. Pantauan awak media, kondisi sarana prasarana di desa Uitiuh Tuan ini masih belum memadai.
Seiring dengan harapan sekaligus penjelasan Kepala Desa, desa tersebut, Samuel Lasi, mengatakan,”Memang, kendala jalan yang belum terlalu baik dan kurang tersedianya air tawar bersih membuat pantai Liman kurang dikunjungi. Ke depan kami akan berbenah agar obyek wisata ini bisa dikunjungi oleh banyak wisatawan. Kami juga berharap, pengunjung yang sudah pernah datang dapat bercerita tentang indahnya pantai Liman dan bisa menjaga kebersihan pantai dengan tidak membuang sampah plastik di sana,” tegasnya sambil tersenyum. (*Yayang)