ZONALINENEWS.COM, KUPANG – Panitia Khusus (Panaus) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kupang telah melakukan uji petik lapangan disejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Kota Kupang, Rabu 7 Mei 2025.
Wakil Ketua Pansus DPRD Kota Kupang, Randy Daud menyebutkan, kegiatan uji petik lapangan tersebut untuk menindaklanjuti temuan Sidang Pansus terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun 2024 dibeberapa OPD beberapa hari kemarin.
Namun, menurutnya, dari hasil uji petik lapangan Pansus kali ini ada yang berbeda, sebab Perumda Pasar yang sudah menjadi agenda Pansus gagal karena Dirut Perumda Pasar Kota Kupang, Ferdinan Leu menghindar dari Pansus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dirut Perumda Pasar Kota Kupang, Ferdinan Leu ini ada apa menghindar dari Pansus? kita telepon dari pagi diabaikan atau nomor Handphone tidak aktif, kita ke Kantor Perumda Pasar, kantor tutup. Apakah ini bentuk dari Dirut Perumda ini ingin lari dari tanggung jawab atau apa,” kata Anggota DPRD Kota Kupang dari Fraksi Golkar itu di Kantor DPRD Kota Kupang usai kegiatan uji petik, Rabu 8 Mei 2025 malam.
Ia mengatakan, sesuai informasi di bulan Juli 2025 besok ini akan ada seleksi baru Dirut Perumda Pasar Kota Kupang yang baru.
“Jangan sampai diakhir masa jabatan, Dirut Perumda Pasar ini ingin lari dari tanggung jawab. Jangan begitulah, mari selesai jabatan itu dengan baik, karena jabatan ini adalah sebuah tanggung jawab. Jangan sampai sikap Dirut Perumda ini ada hal – hal yang disembunyikan,” ungkap Randy.
Ia mengatakan, saat Sidang Panaus beberapa hari yang lalu, jawab Dirut Perumda Kota Kupang tersebut sangat pling plang ketika ditanya soal data jumlah pedagang yang ada diseluruh Pasar di Kota Kupang.
“Kenapa kita agendakan uji petik ini ke Perumda Pasar Kota Kupang, karena data jumlah pedangan yang disampaikan Dirut Perumda ini tidak jelas. Ada yang dia bilang jumlah datang pedagang diseluruh Pasar itu ada yang 6000, pedagang, 2000 dan 1000 pedangan, maka dari itu kita Pansus juga bingung sebenar potensi untuk PAD dari Pasar sendiri itu berapa besar. Boleh jujur hasil pendapatan dari Perumda sangat jauh dari harapan kita. Masa pendapatan cuma hanya senilai Rp 1,2 Miliar saja. Sedangkan kalau kita hitung baik – baik lebih dari itu,” ucap Randy. (*y3r)