ZONALINENEWS.COM, KUPANG – Warga di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Oeba Kelurahan Fatubesi, Kacamatan Kota Lama Kota Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) dihebohkan dengan tenggelamnya seorang nelayan.
Diketahui, korban tenggelam Redi Baifeto laki – laki (28) Tahun warga Rt 016 / Rw 006 Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang.
Sesuai informasi yang dihimpun media ini, Tim SAR sempat melakukan pencarian korban tenggelam kurang lebih satu jam, namun pencarian korban tersebut dihentikan
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Seorang warga Kelurahan Fontein sekaligus sebagai penanggungjawab salah satu perusahaan ikan di TPI Oeba, Robin Rotu menyebutkan, pada Rabu 30 April 2025 sekira pukul 17 Wita, ia dihubungi oleh Nahkoda Kapal Lempara Tunas Harapan 03, bahwa korban Redi Baifeto bersama dua orang rekan nelayannya, yaitu Jefrin Afen Manafe dan Eka Aprila Kambaniru Enamau menggunakan sampan atau koli – koli menuju ke Perahu Nelayan Tunas Harapan 03 yang berjarak kurang lebih 200 Meter sampan atau koli – koli tersebut terbalik dihantam gelombang.
“Jadi mereka bertiga ini menggunakan sampan atau koli – koli untuk mengantarkan bekal ke Perahu Lampara Tunas Harapan 03 yang ada di luar sana, namun ketika sampan atau koli – koli mereka itu sampai itu sampai di pintu masuk kolam TPI Oeba, tiba – tiba sampan atau koli – koli yang mereka gunakan itu dihantam gelombang besar dan sampan itu terbalik dan ketiga korban sempat ingin menyelamat diri,” kata Robin kepada wartawan, 1 Mei 2025 sekira pukul 12.30 Wita.
Menurutnya, ketika sampan atau koli – koli tersebut terbalik dihantam, ketiga ABK tersebut sempat ingin selamatkan diri dengan cara membalikkan sampan.
“Ketika mereka membalikkan sampan yang terbalik, tiba – tiba mereka mendengar terikan dari korban Redi berteriak minta tolong karena kakinya kejang. Kedua teman korban sempat berupaya untuk menolong korban, tapi korban terus tenggelam dan tidak ditemukan lagi,” ungkap Robin.
Setelah itu, lanjut Robin kedua ABK teman korban itu berusaha untuk mendayung sampan sampai di Perahu Lampara tersebut.
“Ketika kedua ABK itu sampai di Perahu Lampara, menghubungi Nahkoda Perahu Lampara Tunas Harapan 03, Tolan yang berbeda di darat,” ungkanya.
“Kejadian itu, saya langsung dihubungi Nahkoda Rolan, sehingga dengan menggunakan perahu bodi motor tempel Nahkoda Kapal bersama ABK lain melakukan pencarian terhadap korban disekitar lokasi tenggelam korban. Hingga saat ini korban belum ditemukan,” tutup Robin (*y3r)