
Zonalinenews- Rote Ndao. Benyamin Lele (16) warga Desa Persiapan Balaoli – Kecamatan Rote Barat Laut menderita luka tembak oleh orang tak dikenal Kamis 29 juni 2017 sekitar pukul 16.00 wita di wilayah perbatasan antar Desa Balaoli dan Dusun Lutulae Desa Tolama Rote Barat Laut Kabupaten Rote Ndao.
Peristiwa naas yang meninmpah korban yang baru lulus SMP ini saat korban sedang memindahkan tumpukan batu yang diduga sengaja dipalang dibadan jalan menuju Balaoli – Oelua.
Benyamin Lele, bersama rekannya Daniel Mengge, Jun (Sopir Truk) dan seorang konjak sedang mengangkut batu karang dari Balaoli tujuan Netenaen untuk pekerjaan pembangunan ruas jalan. Dalam perjalanan dan sampai di perbatasan wilayah kedua desa tersebut, Mobil truk yang dikendarai Jun tidak bisa melintas akibat badan jalan sedang dipalang dengan tumbukan batu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Korban kemudian turun dari atas mobil untuk memindahkan batu dari badan jalan, tiba tiba meletus senapan dan satu butir peluru bersaran pada bagian tulang belakang korban dari dalam semak belukar di arah sebelah timur jalan yang diperkirakan sekitar belasan meter.
Korban langsung menjerit dan berteriak sakit, dua orang pelaku pun bergegas lari ke hutang bagian dan arah timur jalan tempat kejadian dengan masing masing memegang senapan angin bersama dua ekor anjing salah satunya berwarna kemarahan.
Setelah kejadian naas tersebut berlalu beberapa saat, Lasarus Henuk warga Desa Balaoli yang hendak bepergian ke Netenaen tiba dan mendapatkan korban kesakitan langsung menghubungi pihak keluarga korban dan Babim Desa setempat
Selanjutnya Keluarga korban dan sejumlah warga langsung menuju TKP dan setelah mendapat informasi seputar kejadian dari Jun sebagai supir truk bahwa pelakunya adalah dua orang dan setelah aksi penembakan kedua pelaku lari kearah timur jalan.
Keluarga korban dan warga mencari dan menyisir lokasi setempat, sesuai dengan kesaksian sopir (Jun). kalau dua pelaku membawa senapang angin dan dua ekor anjing, seorang memakai baju kaos bergaris hitam putih berlengan pendek dan satunya lagu berbadan telanjang tetapi bajunya hanya termuat pada bahu. Serta satu buah parang.
Dalam upaya pencarian sesuai informasi sopir (Jun) yang kembali diceritakan oleh Ayah korban yang diperkuat kelaurga dan warga saat temui di rumah korban di Desa Balaoli tadi malam pukul 20.00 wita, kalau dugaan cukup kuat pelaku adalah LS.
Menurut mereka, LS ditemukan di arah selatan TKP sekitar kurang lebih 150 meter karena diduga setelah berlari ke bagian timur kemudian membelok kearah selatan, LS sebelumnya dilihat oleh Sony Mbuik warga desa Boni dan Agus Lane warga desa Oebela, saat keduanya pulang dari Baa dan meliwati TKP.
Ruben Lele. Ayah korban Benyamin Lele, menjelaskan korban sehariannya sebagai konjak pada truk yang dikendari Jun yang ikut mengangkut batu karang dari Balaoli ke Netenaen. Menurutnya atas kejadian yang menimpa anaknya sudah terindikasi kalau pelakunya hamper jelas namun belum ditelusuri sampai terungkap oleh pihak berwajib.
Selanjutnya, setelah melaporkan kejadian ini kepihak Polsek Rote Barat Laut di harapkan untuk secepatnya mampu mengungkap pelaku kejahatan tersebut. Jelasnya sambil ditambahkan kalau korban sedang dalam perjalanan menuju Polsek untuk membuat laporan Polisi sekaligus Visum.
Lasarus Henuk dan Soni Mbuik yang dihubungi Zonaline News dari rumah korban via telpon genggam masing masing. Lasarus Henuk mengatakan saat dirinya melintas TKP menemukan korban tertembak dan setelah mendapat keterangan Sopir, Ia langsung menghubungi keluarga korban dan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Babim Desa Jefri Solokana.
Sementara Soni Mbuik, melalui telpon gengamnya menjelaskan, dirinya bersama Agus Lane saat kembali dari Baa tujuan rumah masing masing. Tiba di TKP mendengar cerita soal pristiwa yang baru saja terjadi. ketika mereka pulang. LS yang diduga sebagai pelaku sesuai cerita seputar ciri dan tanda tanda pelaku yang juga masih bersama dua ekor anjing tersebut mereka melihat berada di sekitar lokasi yang jaraknya kurang dari 200 meter dari TKP.
Atas rasa curiga dan dugaan keduanya (Soni dan Agus) sepakat untuk Soni menunggu mengamati ruang gerak LS sedangkan Agus Lane kembali menginformasikan kepada keluarga korban yang masih di TKP untuk mengejarnya. Jelas Soni.
Selanjutnya setelah mendapat kabar keberadaan LS yang diduga sebagai pelaku, maka Jun(sopir), Simson Mengge, Apdol Sae, Morianto Mengge dan Lasaraus Ndolu mengejar LS kemudian berhasil di giring ke TKP bertepatan dengan tibanya BabimDesa Jeftri Solokana.
Informasi lain yang berhasil dirampung dari berbagai sumber, salah seorang tokoh masyarakat desa Balaoli mengatakan kalau saat LS di dapatkan kemudian di bawah warga ke depan BabimDesa tidak di investigasi sampai tuntas dan terkesan tidak ada upaya awal untuk menemukan indikasi pelaku kejatahan yang hamper merebut nyawa korban.
“ Kami kesal karena seharusnya perbedaan keterangan yang menjadi indikasi dan petunjuk awal bahwa LS atau siapa pelaku masalah ini tidak didalami ” katanya.
Menurut dia, seharusnya saat itu LS tidak perlu dimintai keterangan di TKP tetapi atas informasi petunjuk bahwa pelaku menggunakan senapan, membawa anjing dan warna pakain sama. Bahkan LS mengaku sedang gembala hewan tapi di tempat itu tidak hewan. Ini perlu ditindaklanjuti dan dimintai keterangan di Polsek bukan di TKP apa lagi diduga sebagai pelaku. Kesalnya.
Sementara Salah satunya lagi tokoh masyarakat di Dusun Lutulae Desa Tolama yang hadir saat setelah kejadian yang ditemui terpisah ZonalineNews. dikediamanannya 29 Juni 2017 sekitar pukul 22.00 wita. Mengatakan, LS adalah bukan warga di Desa Tolama tetapi asal Desa Lidor yang status kependudukannya di Dusun Lutulae Desa Tolama belum jelas karena dia ada diwilayah tersebut tidak menentu.
Selanjutnya. Terkait persoalan yang terjadi, dirinya melihat kalau ada perbedaan keterangan soal pakain,. Saksi melihat warna pakain sama tetapi beda lengan pendek dan panjang namun baju koas yang dikenakan LS tidak menutup kemungkinan saat kejadian diguling menjadi pendek dan setelah itu dilepas menjadi panjang. Sedangkan kalau LS mengaku sedang gembala hewan sementara di saat itu tidak ada hewan bersama LS.
Menurut tokoh masyarakat ini pihak pelaku sebelumnya pasti terkait unsur perencanaan kejahatan karena jika tidak demikian maka tidak semestinya badan jalan di palang dengan tumpukan batu. Dan hal ini lanjutnya, diduga ada persaingan antara mereka sehubungan dengan masalah penjualan batu karang atau jika tidak maka ada masalah khusus dengan sopir. Hal ini patut ditelusuri juga.
Selanjutnya, secara Psikologis kita bisa menilai dari wajah bagaimana seorang yang membuat kesalahan dan tidak terlibat kesalahan. Karena LS saat itu terkesan ada hal yang tersembunyi hanya saja tidak secara mendalam ditelusuri, Sehingga Ia juga meminta pihak Babim Desa untuk menelusuri masalah ini hingga tuntas agar tidak berdampak pada keharmonisan warga kedua wilayah yang selama ini sangat baik hubungannya.
Babim Desa Jefri Solokana, sebagai Polisi Masyarakat di Desa Balaoli dan Desa Tolama yang di hubungi Via Ponsel genggamnya 081246688xxx dari rumah korban di Balaoli 29 Juni 2017 pukul 19:39 wita
Mengakui adanya pristiwa itu terjadi di antara perbatasan kedua wilayah.
Ia. menjelaskan kalau pristiwa tersebut diketahuinya dari warga Balaoli Lasarus Henuk melalui telpon. Ia kemudian meluncur ke TKP dan setelah mendapat keterangan dari saksi dan LS, dirinya tidak mengambil tindakan lebih jauh karena keterangan saksi berbeda dengan keterangan LS.
Keterangan saksi. Pelaku mengenakan baju kaos bergaris warna hitam putih berlengan pendek bersama dua ekor anjing sedangkan LS mengenakan koas lengan panjang meskipun bergaris dan warnannya sama.
Selain itu, keterangan saksi dan LS di TKP. Soal senapan, LS juga sedang membawa senapan angin namun katanya hanya untuk menembak burung sambil menggembalakan hewan. Katanya.
Untuk selanjutnya masalah ini lebih jauh ditelusuri dan mencari pelaku oleh pihak Polisi maka pihaknya menyarankan agar korban dan keluarga melaporkan ke Polsek Rote Barat Laut. Jelas Solokana.
Sampai dengan berita ini diturunkan Zonalinenews belum berhasil menghubungi Kapolsek Rote Barat Laut dan hasil pemeriksaan RSUD Baa terkait laporan Polisi oleh keluarga dan Visum dari pihak Rumah Sakit setempat. (*M2. ZONALINE)