Zonalinenews –Kupang ,- Berdarakan laporan , salah satu karyawan MNC Sky Vision Kupang , Joana Parera, Kamis 18 September 2014 pukul 10.00 wita dirinya pangil menghadap Dinas Nakertrans Kota kupang karena dirinya beberapa waktu lalu mengadu ke lantaran diberhentikan sepihak (PHK) oleh perusahaan MNC SKY Vision.

Pada kesempatan tersebut Joana mengatakan , Dirinya telah oleh pihak perusahaan agar menandatangani kontrak kerja 1 tahun yang seharusnya jatuh pada bulan oketober 2014 namum , ia diminta untuk menandatangani kontrak kerja, oleh Yonas Tiba yang jatuh tempo pada bulan september 2014. “Saya diancam akan diberhentikan oleh pimpinan Cabang, usai tim pengawas dari Nakertrans Provinsi melakukan pemeriksaan di perusahaan tersebut,” jelasnya.
Selian itu dirinya juga menerima intimidasi yakni harus memberitahukan kepada Branch Manager perusahaan yang berada di Bali lewat sms bahwa persoalan tersebut telah selesai dan tidak perlu diungkit lagi. Bukan hanya itu, dirinya juga dipaksa mengakui dan menadatangani kontrak kerja kalau mau memperpanjang kontra kerja di perusahaan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya di buat bingung , sebab tidak pernah mendapatkan salinan kontrak kerja selama bekerja di perusahaan tersebut . Lebih anehnya lagi kotrak kerja dipegang oleh perusahaan dan 30 karyawan rata-rata mempunayi kontark kerja , tapi kok kontrak kerja saya hilang . Apa maksudnya .. ? kok bisa berkas saya tidak ada , saya pun tidak mengerti apa maksudnya ini ,” Ungkapnya kesal .
Semantara itu kamis Kamis 18 September 2014 pukul 10.00 Dinas Nakertrans Kota Kupang memfasilitasi masalah ini dengan memediasi kedua pelah pihak yang bertikai, namun sayang pimpinan MNC Kupang, Yonas Tiba tidak bisa mengahadiri pertermuan tersebut dan mengirim salah satu staf MNC Indovision Bidang CSO bernama Lius Manek.
Ketika di konfermasi Lius Manek mengatakan dirinya tidak memberikan keterangan terkait masalah PHK ini dirinya, hanya diutus perusahaan untuk menyampaikan kepada Nakertrans Kota Kupang bahwa kepala cabangnya masih berada di Denpasar , untuk melakukan konsultasi dengan pimpinan pusat, dan belum mengetahui rencana kembalinya dari Denpasar karena itu tidak bisa mengukuti pertemua yang digelar Nakertrans. (*rusdy)