ZONA LINE NEWS, LARANTUKA- Masyarakat Adonara Lite kecamatan Adonara Tengah Kabupaten Flores Timur kembali di gegerkan dengan 3 orang berkewargaan negara Bangladesh dan satu orang warga negara Indonesia. Ke 4 orang ini dicurigai warga setempat, karena membuang permen di sepanjang jalan menuju desa Sagu. Masyarakat setempat juga menduga orang tersebut merupakan ISIS karena tidak dapat berbahasa indonesia. Dengan melihat gelagat yang mencurigai masyarakat setempat, tanpa menunggu lama langsung mengejar ke 4 orang tersebut dengan menggunakan sepeda motor.
Salah satu saksi mata Johan Leju kepada wartawan di pospol Adonara Barat 13 Marat 2015 menuturkan pada pagi hari ia sempat berpapasan dengan ke empat orang tersebut ketika hendak ke Waiwerang, di pertengahan jalan menemui ke 4 orang tersebut dalam perjalanan menuju desa Horowura. Sepanjang jalan menuju desa Horowura melihat ada permen yang dibuang sepanjang jalan, dari Horowura hingga desa Lite. Ketika kembali dari Waiwerang warga setempat memberitahukan bahwa masyarakat desa Lite telah menangkap 4 orang asing yang membuang permen di jalan, hingga anak- anak mengambil dan memakannya.
Katanya lagi, masyarakat Lite merasa tersinggung dan curiga ketika melihat WNA membuang permen di jalan dan di pilih oleh anak- anak, sehingga masyarakat mengejar menangkap, serta membawanya ke kantor camat. Awalnya masyarakat desa Lite menduga itu ISIS karena dari pakian dan tidak dapat berbahasa indonesia dengan baik, setelah menangkap ke 4 orang tersebut langsung membawanya ke kantor Camat Adonara tengah. Di kantor Camat masyarakat berdatangan sambil membawa parang dan Lembing karena mendengar informasi bahwa ada warga menangkap ISIS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Setelah pihak kepolsisian Adonara Barat tiba di kantor Camat Adonara Timur ke 4 orang WNA langsung di bawah ke Pos Polisi Adonara Barat untuk diambil keterangan lebih lanjut. Setibanya di pos polisi Adonara Barat masyarakat setempat langsung menyerbu pos polisi itu. Dalam pemeriksaan yang di pimpin langsung oleh kapospol Adonara Marat Muh Suksin di temukan sejumlah uang tunai, pisau, permen, tasbi, jam tangan, sikat gigi, Handpohne, dan obat darah tinggi. Barang hasil sitaan tersebut langsung di bungkus dan dibawah langsung ke Polres Flotim bersamaan dengan ke 4 orang teresebut.
Haji Abdulah Malawe yang di temui wartawan di Polres flotim menuturkan, para jremaah ini membuang gula (permen) di pinggir jalan yang membuat masyarakat Lite tersinggung ahkirnya mengejar dan menangkap. jemaah tidak bermaksud apa- apa. Jemaah punya kebiasan merasa ibadah dengan anak-anak sehingga jemaah membuang permen ke jalan. Hal tersebut untuk masyarakat Adonara itu tidak baik, sehingga saya sempat menegur jemaah untuk tidak membuang permen tersebut. Alangkah baiknya jika permen tersebut diberikan langsung kepada anak tersebut.
Kasubag Humas Polres Flotim Erna Romakia kepada wartawan di ruang kerjanya menuturkan, jumlah WNA dari Bangladesh berjumlah 10 orang, 4 orang diantaranya dikejar masyarakat Lite karena membuang permen, sementara 6 orang lainnya berada di Sagu. Ke sepuluh orang tersebut memiliki paspor diantaranya, Muh. Monurul Islam, Muh. Maksuduh Rhaman, Mahksul Ahmed, Mohstafizur Rhaman,Amir Hossain,Muhamm Gillai Khan, Moh. Moshrat Hossan, Sidiqur Rhaman, Muh Suleman Shary.
Lanjutnya lagi, ke sepuluh orang tersebut merupakan Jemaah Tabliqh yang berasal dari Bangladesh, untuk menjalankan ibadah dari satu mesjid ke mesjid lainnya, serta mengunjungi keluarga muslim untuk mengajak berdoa. Tidak ada maksud lain dari kegiatan mereka, jadi masyarakat jangan berpikir yang bukan-bukan. “Masyarakat diharapkan agar tidak terprovokasi dengan isu yang berkembang dan tida mengganggu masa prapaska maupun maska di Flores Timur, karena sejauh ini situasinya masih kondusif aman terkaendali,”jelas Erna Romakia.
Katanya lagi, ke 4 rang tersebut masih diambil keterangan oleh pihak kepolisian serta menghadirkan 6 orang lainnya untuk di ambil keterangan lebih lanjut. (*polce)