Diduga Gunakan Ijasah Palsu, Bupati Lembata Dipolisikan

Zonalinenews,Kupang- Belum selesai berurusan dengan hukum terkait dugaan keterlibatannya dalam kasus pembunuhan Lorens Wadu, kini Bupati Lembata, Yance Sunur kembali dilaporkan ke Polres Lembata oleh Forum Peduli Lewotana Lembata (FP2L) dalam kasus dugaan penggunaan ijasah palsu pada 21 januari 2016 lalu. Ijasah S1 teknik Yance Sunur yang diperoleh dari Universitas Krisna Dwi Payana Jakarta Timur diduga kuat palsu. Hal ini disampaikan Ketua FP2L, Bernadus Sesa Manuk, saat dikonfirmasi via telepon selular, 26 januari 2016, sekitar pukul 13.30 wita.

Menurut Manuk, ijasah S1 teknik Yance Sunur itu diduga kuat palsu. Karena menurutnya, saat pihaknya menemui pihak Dirjen dan Dikti di Jakarta guna mencari tahu keabsahan ijasah itu ternyata, ijasah S1 teknik atas nama Yance Sunur tidak terdaftar di pangkalan data pihak Dikti.

“Kami sudah temui pihak Dikti langsung dan tidak ada nama Yance Sunur tertera di data. Saya menduga ijasah itu palsu, sehingga kami mengambil keputusan untuk lapor ke polisi,” kata Manuk.

Sebelum melaporkan hal ini ke polisi, lanjut Manuk, FP2L terdahulu mengadukan kasus itu ke DPRD Lembata. “Kami juga sudah mengadu ke DPRD Lembata. Saya harap DPR dan Polres Lembata segera merespon laporan kami,” tandasnya.

Selain dugaan ijasah palsu, jelas Manuk, pihaknya juga akan berjuang menuntaskan kasus pembunuhan Lorens Wadu yang diduga melibatkan Bupati.

Ketua DPRD Lembata, Ferdinandus Koda saat dikonfirmasi membenarkan hal itu. Menurut dia, atas pengaduan itu, pihaknya akan menggunakan hak angket guna memanggil bupati.

“Memang benar kami sudah dapat pengaduan dari FP2L terkait dugaan ijasah palsu bupati dan kami akan gunakan hak angket memanggil bupati,” tegasnya.

Sementara itu, Kapolres Lembata, AKBP Wresni H.S Nugroho kepada zonalinenews, 26 januari 2016 mengaku, jika pihaknya sudah didatangi dan telah mendapat laporan dari FP2L terkait kasus dugaan ijasah palsu oleh Bupati, Yance Sunur sejak 21 januari 2016 lalu.

Menurut Kapolres, saat ini pihaknya sedang mempelajari laporan pihak FP2L dan dalam waktu dekat akan melakukan pemanggilan terhadap pihak pelapor (FP2L) dan Bupati Yance Sunur sebagai terlapor guna mengambil keterangan.

“Saat ini kami masih pelajari laporan, kemungkinan minggu depan kedua pihak sudah kami panggil,” ucap Kapolres. (* Amar Ola Keda)