Zonalinenews-Ruteng,-Proyek rehabilitasi rumah rakyat miskin senilai Rp. 990 juta rupiah yang bersumber dari APBD Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur tahun 2014 yang diperuntukan bagi 132 kepala keluarga di dua Kecamatan di wilayah kabupaten Manggarai disunat. Masing-masing penerima manfaat mendapat bantuan berupa Bahan Bangunan Rumah (BBR) senilai Rp. 7,5 juta rupiah, namun dari nominal tersebut pihak ke tiga atau distributor BBR memotong sebesar Rp.1,5 juta rupiah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“ Katanya dana 1,5 juta rupiah itu merupakan biaya pengangkutan tapi hal itu tidak pernah dibahas sebelumnya,” ujar Dominikus Talis.
Menurut Dominikus, salah seorang warga penerima bantuan tersebut menjelaskan hasil kesepakatan mereka untuk pendropingan material maka dana tersebut di potong Rp 1.500.000 per rumah, selain itu keputusan bersama saat itu juga akan di beri papan 59 lembar, pasir 5 kubik, semen 15 sak, paku seng 3 kg, paku 10 cm 3kg, paku 7 cm 6 kg dan seng 45 lembar.
Namun sayangnya, ujar Dominikus, dalam pelaksanaannya distributor mendistribusikan material yang tidak sesuai dengan kesepakatan bersama, sebagai contoh pengadaan pasir, dalam kesepakatan pasir tersebut merupakan pasir berkelas yang bersumber dari Wae Reno. Tetapi faktanya pasir tersebut didatangkan dari Wae Lengkas. Dirinya menambahkan pasir Wae Lengkas tidak pantas untuk mendirikan sebuah rumah karena pasir tersebut masih tercampur dengan tanah.
Sejauh ini, kata Dominikus, papan untuk perumahan belum didrop. “Jangan karena ini dana bantuan rehabilitasi rumah maka proses pendistribusian material asal semaunya pihak distributor” kata Dominikus.
Dikatakannya distributor pengadaan materiail ini saudara Moni Ambang. “Kami tidak puas dengan keberadaan pasir ini, pak lurah sudah menghimbau bahwa jika material tersebut tidak sesuai dengan kesepakatan berhak untuk di tolak,” terangnya
Menanggapai hal ini, Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Manggarai, Rafael Ogur di kantor bupati, pukul 09:00 WITA menjelaskan pihaknya selalu mendengar aspirasi masyarakat tersebut dan berkoordinasi dengan lurah karot untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Dari Dinsosnakertrans langsung turun ke lokasi untuk investigasi persoalan. Dari pantauan terakhir media ini, tim dari Dinsos Nakertrans bersama lurah menuju ke Kelurahan Karot untuk membahas secara bersama.(*kons)