Media Group: Zonalinenews , Erende Pos – Kupang, Kondisi Angin Kencang dan Gelombang Tinggi membuat ratusan Nelayan di Kota Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) takut melaut. Kondisi ini mengakibatkan kerugian yang dialami nelayan karena tidak melaut bisa mencapai puluhan juta setiap harinya. “Dengan cuaca yang ekstrim ini membuat kita tidak berani mengabil resiko. pasalnya bila kita memaksa diri untuk melaut maka yang ada bukan mendapat ikan tetapi kita akan mendapat musibah di tegah laut nantinya, “Kata salah seorang Nelaya pasar Oeba sekaligus pemilik perahu penangkapan ikan, Ady Papa Pingak kepada wartawan di lokasi Tempat Penampungan Ikan (TPI) Oeba, Kelurahan Fatubesi, Selasa 6 Januari 2014, pukal 10.30 wita.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Ady, cuaca yang ekstrim mengakibatkan tingginya gelomban laut mencapai tiga meter. Akabitnya para nelayan sudah satu minggu tidak melaut. Saat ini para nelayan menunggu pengarahan dari Badan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG ) terkait kepastian waktu melaut.
“Semua nelayan di Kupang tidak ada yang berani melaut, perahu kita hanya bisa parkir , menunggu cuaca bersahabat, dan apabila perahu di parkir saja , kita harus mengeluarkan biaya untuk konsumsi anak – anak yang menjaga perahu setiap harinya bisa mencapai Rp.500 ribu. Kita sendiri hanya bisa memantau dari darat saja, “katanya.
Cuaca ekstrim bukan pada siang hari saja Kata Adi , lanjutnya cuaca yang paling ekstrim mengakibatkan angin kencang disertai n gelombang tinggi di saat malam hari. “Saat ini kita hanya bisa menunggu kepastian info dari BMG. Kita tidak berani ceroboh, karena walaupun rugi tidak melaut tetapi kita harus menjaga kesalamatan semuanya, “tegas Ady
Dalam seminggu cuaca ekstrim katanya, mengakibatkan dua perahu nelayan patah terbelah dua karena di hantam gelombang. “Dua perahu yang hancur karena dihantam gelombang ini karena tidak parkir di tempat parkir perahu yang sebenarnya, tetapi di parkir diluar. Hal ini terjadi baru di bagian pingir pantai apalagi bila tengah laut sudah laut , itu sangat membahayakan nelayan, “Paparnya.
Ditempat terpisah hal senada juga disampaikan salah satu neyalan yang sehari – harinya perahunya parkir di Perikanan Provinsi NTT, Kelurahan Alak, Kecamatan Alak Kota Kupang Dedy Adoe.
Dirinya mengaku sudah seminggu tidak melaut karena cuaca yang ekstrim disertai angin kencang dan gelombang besar. “Sudah satu minggu perahu kita parkir saja, dan kita tidak melakukan aktifitas melaut sama sekali. Cuaca seperti ini bukan baru terjadi yang pertama, cuaca ini sering terjadi setiap tahunnya. Jadi mau berbuat apa lagi, kita harus bisa terima keadaan cuaca ekstrim seperti ini saja, “Tegasnya. (*hayer)