Zonalinenews-Kupang,- Suasana belajar mengajar di sekolah Dasar (SD) Negeri Oepunu Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang NTT sesuai dengan surat edaran dari dinas Pendidikan dan Kebudayan kabupaten Kupang tidak lagi belajar mengajar di sekolah atau tatap muka mulai dari tahun 2020.
“Kami belajar di Rumah (BDR) dengan ketentuan guru membuat program untuk bertemu anak/siswa di rumahnya. Setelah belajar di rumah beberapa minggu Dinas meminta untuk belajar mengajar disekolah atau tatap muka. Namum tatap muka berjalan hanya beberapa minngu saja karena ada warga di kecamatan kupang Tengah positif covid 19,” ungkap Kepala SD Negeri Oepunu, Pieter Folla, S.Pd, Selasa 12 januari 2021 pukul 10.00 pagi.
Dikatakan, pihaknya berpikir setelah libur belajar tatap muka namun pihaknya mendapat informasi dari dinas maka harus kembali belajar di rumah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pieter menambahkan kendala yang dihadapi dalam belajar di rumah saat ini yaitu ketika guru pergi ke rumah terkadang siswa tidak ada berada di rumah .
“Teman-teman guru melapor kepada saya bahwa terkadang guru pergi ke rumah siswanya tidak ada di rumah begitu pun orang tua siswa,” ungkap Pieter.
Setelah mendapat keluhan itu kata Pieter, pihaknya menggelar rapat bersama orang tua siswa. Dalam rapat tersebut pihaknya sepakat agar siswa datang ke sekolah untuk mengambil tugas dengan cara per kelas tiap hari.
“Kami dari pihak sekolah juga membagikan masker kepada siswa-siswi, menyiapkan tempat mencuci tangan untuk tetap menjaga protokol kesehatan,” beber Pieter Folla.
Pieter Folla menjelaskan pihaknya juga telah melakukan pembagian rapor untuk semester lalu karena sekolah menggunakan kurikulum 13 Sehingga rapor menggunakan aplikasi.
“Sebagai guru juga harus belajar menggunakan aplikasi tersebut karena ini adalah hal yang baru bagi kami dan tidak semua guru di sekolah bisa menguasai teknologi,” ungkap Pieter Folla.
Pieter berharap pandemi covid 19 ini cepat berlalu sehingga tatap muka atau belajar mengajar di sekolah tetap berlangsung. Namum karena kondisi covid 19 menghancurkan kehidupan manusia di semua lini kehidupan baik pereKonomian Pendidikan dan bebagai sektor lainnya.(*Yeremia)