Pekerjaan Pembangunan Pagar SD Inpres Bertingkat Kelapa Lima 2 Caplok Bahu Jalan di Rt 23 Kelurahan Kelapa Lima Kota Kupang
Pantauan
zonalinenews.com di lokasi pekerjaan Rt 23 Kelurahan Kelapa Lima, aktifitas pekerjaan tersebut memiliki papa pengumuman atau papa
proyek, sehingga warga setempat tidak mengetahui asal proyek tersebut. Sesuai aturan Papan proyek wajib dipasang karena untuk memberikan
informasi tentang proyek pembangunan, termasuk lokasi, biaya dan jadwal pelaksanaan. Selain itu, pekerjaaan awal galian pondasi pagar yang mengunakan alat membuat jalan menjadi tetak atau
rusak.
Ketua Rt 23 Kelurahan Kelapa Lima Yanto Tobe mengatakan, warga menolak pembangunan pagar milik SD Inpres Bertingkat Kelapa Lima 2 tersebut karena pejerjaan pembangunan pagar sudah mengambil seluruhnya bahu jalan.
Menurut dia, warga bukan menolak adanya pembangunan pagar tersebut. Namun, pembangunan pagar harus digeser kelam halam sekolah lagi, sehingga tidak mengambil lahan milik bahu jalan.
“Kita setuju dengan pembangunan pagar sekolah ini, tapi jangan ambil lahan milik bahu jalan,” ungkap Yanto kepada
wartawan di lokasi pekerjaan proyek pagar SD Inpres Bertingkat Kelapa Lima 2 pada, Kamis 30 November 2023 sore.
Selain itu, dia mengatakan, pembangunan pagar tersebut juga jaraknya sangat berbeda dengan pagar pembatas milik SD Inpres Bertingkat Kelapa Lima 1 dan pagar Gereja
Kota Baru.
“Yang kita inginkan itu pembangunan pagar semuanya sama rata sehingga lahan bahu jalan tidak diganggu,” kata Yanto.
Dia menegaskan, apa bila pagar ini tetap dibangun dengan mencaplok lahan milik jalan, maka warga tidak segan – segan akan melakukan aksi besar – besaran bentuk penolakan.
“Mereka tetap bangun dengan mencaplok lahan bahu jalan, maka warga akan melakukan aksi yang besar. Saya berbicara ini atas dasar pengeluaran dari seluruh warga saya,” tegas Yanto.
Sementara itu,
Lurah Kelapa Lima Yustinus S. Kahan mengatakan, kegiatan pekerjaan pagar milik SD Inpres Bertingkat Kelapa Lima 2 ini mendapat penolakan dari warga setempat.
Menurut dia, penolakan warga karena, galian untuk pembangunan pagar sudah mengambil bahu jalan.
“Setelah saya mendapat laporan penolakan dari Ketua Rt 23, saya langsung turun ke lapangan bersama warga, dan saya melihat sendiri memang benar pekerjaan galian untuk pembangunan pagar ini sudah mengambil sepenuhnya bahu jalan,” kata Yustinus ketika dikonfirmasi wartawan di lokasi pekerjaan pembangunan pagar milik SD Inpres Bertingkat Kelapa Lima 2.
Dengan adanya pembangunan pagar tersebut, lanjut Yanto lahan milik bahu jalan sudah terpakai seluruhnya.
“Memang rencana pembangunan pagar ini sudah ambil bahu jalan. Sehingga dengan adanya pekerjaan galian ini juga sudah membuat rusak aspal jalan disini,” ucapnya.
Sementara itu pihak kontraktor pelaksana pekerjaan pagar SD Inpres Bertingkat Kelapa Lima 2 Anton Bessi ketika dikonfirmasi media mengatakan, pihaknya akan melakukan perubahan pembangunan pagar sesuai dengan keinginan warga.
“Saya sudah bertemu dan berdiskusi bersama warga, dan saya siap melakukan kegiatan galian pondasi pagar sesuai dengan keinginan warga. Yang mana pagar yang saya akan bangun itu harus sejajar dengan pagar pembatas SD Inpres Bertingkat 1 dan pagar milik Gereja Kota Baru sehingga lahan bahu jalan tidak diganggu,” katanya. (*y3r)
Penulis : y3r
Editor : Hayer Rahman