ZONALINENENWS- MAUMERE,- Rumah Sakit TC. Hillers yang beralih menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) menjadi salah satu rumah sakit terbesar didaratan Pulau Flores. Sejak hadirnya BPJS Kesehatan, pelayanan rumah sakit makin banyak keluhan. Pimpinan BLUD, dr. Sinaga menilai kenaikan tarif Kesehatan tidak adil bagi masyarakat NTT. BLUD dan IDI menilai ada ketimpangan di sini dan banyaknya keluhan mengelilinginnya.
Sinaga mengatakan propinsi NTT berbeda dengan kondisi Pulau Jawa dan sekitarnya. Rumah Sakit di NTT masih banyak kekurangan fasilitas dan kekurangan tenaga dokter. Kondisi ini “mengajak” masyarakat selalu mengeluh tentang pelayanan. Pemerintah mestinya juga memikirkan solusi agar BLUD Maumere dapat memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas. Masyarakat menuntut adalah hak mereka, apalagi mereka (pasien,red) yang membutuhkan pertolongan cepat.
Menurutnya, NTT mendapat alokasi anggaran 600 miliar tapi tidak diserap secara baik. Penyerapan anggaran untuk menunjang pelayanan kesehatan ini tidak mencapai 50%. Ini membuktikan bahwa pelayanan akan menjadi kendala ketika fasilitas penunjang atau sarana prasana lainnya tidak mendukung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kita harus berjuang agar ada peningkatan fasilitas dokter. Dokter membutuhkan keamanan dan kenyamanan di tempat tinggal dan juga di rumah sakit” kata Sinaga dalam kesempatan konferensi pers di lantai II Kantor BPJS Kesehatan Kabupaten Sikka, 16 Maret 2016.
Kenaikan tarif BPJS Kesehatan menjadi tantangan rumah sakit-rumah sakit di NTT. Mudah-mudahan dengan Peraturan Pemerintah (PP) yang ada pendapatan BLUD Maumere meningkat dan kualitas pelayanan meningkat.
“Saya bersama teman-teman dokter tetap berharap BLUD Maumere memberikan mutu pelayanan yang lebih. Masyarakat harus mendapat kepuasan dan masyarakat bangga atas kehadiran BLUD. Kami tetap bekerja keras” katanya. (Nes).