ZONALINENEWS.COM – KUPANG, Puluhan aktivis yang tergabung dalam Sekber Relawan Jokowi NTT Bersatu, Kamis 26 Juli 2018, sekitar pukul 10.30 wita, datangi kantor Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk melakukan aksi protes terhadap peryataan anggota DPR RI asal Partai Gerindra Djemi Fary Francis yang dinilai gagal menjadi wakil rakyat NTT yang baik.
Pantauan zonalinenews.com, dalam orasi mereka menyebut jika djemi Fary Francis telah melakukan pembohongan publik demi kepentingan politik 2019, sehingga masyarakat NTT diajak untuk menolak label pencitraan yang selama ini dilakukan Fary Francis. Mereka mengecam keras pernyataan politisi gerindra itu, yang menyebut bahwa pembangunan pesat yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di wilayah NTT hanyalah pencitraan semata.
Juru Bicara (Jubir) Sekber Relawan Jokowi NTT, Hildelbertus Selly mengatakan sebagai narasumber Fary Francis dalam diskusi beberapa waktu lalu dengan tema Pembagunan Infakstruktur Jokowi Itu Untuk Siapa. Sebagai Wakil Rakyat RI dari Dapil NTT, Fary Francis menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh Jokowi diseluruh indonesia adalah untuk pencitraan. ” Bagi kami kalau untuk pencitraan, kenapa Jokowi harus membangun di Papua, kenapa harus bangun di NTT, kenapa harus bangun di Aceh? cukup ia bagun di Jawa saja itu untuk pencitraan. Kita tau bahwa yang disampaikan oleh Fary Francis itu adalah teks, kalau teks berarti ada print teksnya, nah berarti Fary Francis tidak sedang berdiri sendiri diatas pernyataan itu,” kata Selly
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“tuntutan kita hari yang pertama, sebagai politisi Fary Francis harus menyampaikan mengakui kesalahan atas pernyataan itu, meminta maaf kepada publik terutama kepada publik seindonesia yang benar benar merasakan atas pembangunan yang dilakaukan oleh presiden,” pintanya.
Ia juga berniat akan melaporkan Fary Francis ke polisi, jika dalam waktu 7x 24 jam Fary Francis tidak mememinta maaf dan melakukan klarifikasi terhadap pernyataannya kepada seluruh masyarakat indonesia/ khususnya NTT. “Dia harus klarifikasi peryataannya itu,” tegas,” Selly. (*hayer)