Media Group:Zonalinenews-Kupang-,Pasca naik turunya harga Bahan Bakar Minyak(BBM),menjadi peluang untung dan rugi bagi pelaku ekonomi di negeri ini, BBM merupakan remotkontrol perekonomian dunia,maka dari itu kebutuhan pokok masyarakat serta harga tergantung BBM.

Kepala dinas Perindustrian dan Perdagangan(Desperindak) provinsi NTT Bruno Kupok diruang kerjanya mengatakan,harga bahan kebutuhan pokok masyatakat di NTT semenjak terjadi penurunan selama dua kali,harga pasar masih tetap bertahan pada kenaikan harga BBM pada posisi 8.600 jenis premiun dan 8.400 jenis solar,Rabu 21 Januari 2015.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Bruno untuk menaikan harga bahan pokok masyarakat itu hal yang paling mudah dilakukan,namun untuk menurunkannya menjadi hal yang cukup sulit dilakukan,lebih lanjut Dia menjelaskan untuk menurunkan harga bahan pokok membutuhkan proses akibat keterkaitan banyak komponen.
“Butuh proses untuk menurunkan harga,tidak serta merta BBM turun hargapun ikut turun,jadi masyarakat harus bersabar,”tuturnya.
Dirinya juga mengatakan bahwa pemerintah provinsi saat ini sudah melakukan upaya dengan membentuk tim pemantau harga,lebih lanjut dikatakanya selain pemantauan harga pihaknya juga menghimbau kepada seluruh kabupaten kota agar memberikan pemahaman kepada masyarakat soal harga pasar yang akan turun secara bertahap.
Dia juga mengungkapkan harga pasar tidak turun diakibatkan persediaan barang (stok)yang tidak cukup,dengan demikian tugas pemerintah adalah melakukan pengawasan dan intervensi ketika terjadi keterlambatan bongkar muatan dipelabuhan.
Ditempat berbeda Halima salah satu penjual cabai dan sayur dipasar kasih Naikoten satu Kupang,mengatakan harga cabai saat ini berkisar antara 60.000 sampai 70.000 per kilo gram (*ega)