Zonalinenews.Com-Larantuka,- Terlepasnya sebagian Dapra (bantalan karet) yang berfungsi sebagai penahan kapal sekaligus peredam getaran ketika kapal hendak berlabuh benar-benar telah menjadi momok menakutkan bagi sebagian besar awak, pemilik serta para pengguna jasa angkutan Kapal Motor Penumpang (KMP) antar pulau yang hendak berlabuh di pelabuhan Larantuka-Flores Timur.
Pasalnya, pada bagian Dapra yang terlepas menyisahkan banyak potongan baut berkarat dengan ukuran panjang masing-masing sekitar 30 cm dan berdiameter sekitar 18-22 mm.
Baut-baut bekas ini terlihat kokoh menancap pada beton dermaga yang sewaktu-waktu siap merobek lambung maupun dinding kapal lainnya sehingga dapat membahayakan keselamatan pelayaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pantaun Zonalinenews Rabu, 2 Agustus 2017 pukul 16:45 Kapal Motor Penumpang Tobilota-Adonara menuju Larantuka yang mengangkut rombongan Bupati serta awak media, sempat mengalami kesulitan ketika bendak turun ke dermaga.
Sulitnya melabuhkan kapal tersebut selain diakibatkan derasnya arus serta kuatnya hantaman gelombang laut hingga menyebabkan badan kapal dalam beberapa kali terlihat mengalami benturan dengan beton dermaga sampai menimbulkan suara yang keras serta meremukkan salah satu tiang penyanggah berdinding papan bagian buritan.
Tidak saja sampai di situ, kayu panjang sebagai penahan keselamatan penumpang sepanjang bagian kanan kapal juga terkelupas akibat terbentur beberapa mur tersebut. Sempat terjadi kepanikan, dan menjadi tontonan para pekerja pelabuhan.
Tetapi berkat kesigapan nakhoda, kapal naas tersebut berhasil keluar dan pindah ke bagian lain dermaga yang masih ada Dapranya.
Salah seorang ABK inisial SB, kepada media mengatakan kejadian seperti ini sudah sering terjadi tidak saja pada kapal kayu, kapal Pelni seperti KM Umsini dan KM Lambelu juga selalu mengalami kesulitan hal yang sama ketika hendak berlabuh di pelabuhan laut Postoh-Larantuka.
“bukan saja kapal kayu, kapal Umsini dan Lambelu juga harus hati-hati, tidak lambung kapal bisa bocor kalau tertabrak baut,”tuturnya.
Selain terlepasnya banyak Dapra, hingga menyisahkan baut yang sewaktu-waktu dapat merobek lambung kapal, juga terlihat bibir dermaga yang mulai rusak.
Fakta buruknya kondisi dermaga Larantuka diharapkan secepatnya perlu mendapat perhatian dari pihak-pihak terkait sebelum menimbulkan persoalan yang jauh lebih besar.
Penanggungjawab Syabandar Larantuka ketika didatangi Zonalinenews, tidak berada di tempat. (*Bony/Rita).