Zonalinenews-Lembata,- Sejak Minggu (29/11/20), ribuan masyarakat di Kabupaten Lembata, NTT, terpaksa mengungsi akibat erupsi Gunung Ili Lewotolok. Berdasarkan kaji cepat kebutuhan (Rapid Need Assessment/RNA) yang dilakukan tim tanggap darurat Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia), diketahui bahwa ada sekitar 17.293 orang, termasuk anak-anak, atau 4.808 keluarga dari 26 desa di Lembata yang terdampak erupsi ini.
Menindaklanjuti hal tersebut, Plan Indonesia sebagai organisasi yang memperjuangkan perlindungan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan, bergerak menyalurkan bantuan untuk memastikan pendampingan dan pemenuhan hak anak di situasi bencana ini. Kabupaten Lembata merupakan salah satu wilayah kerja Plan Indonesia di NTT sejak 2006. Sebanyak 9.953 anak dampingan Plan Indonesia berusia 0 sampai 18 tahun yang berasal dari keluarga termarjinalkan, tinggal di wilayah tersebut. Sebagian dari mereka pun terdampak erupsi Gunung Ili Lewotolok dan terpaksa mengungsi sejak Minggu lalu.
Dini Widiastuti, Direktur Eksekutif Yayasan Plan International Indonesia, berharap agar bantuan dari Plan Indonesia dapat meringankan beban anak-anak dan keluarga yang terdampak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Plan Indonesia berada bersama anak-anak dan keluarga terdampak di Lembata. Kami akan berusaha membantu agar mereka, khususnya anak-anak, tetap mendapatkan hak-hak mereka, termasuk pendidikan yang layak selama di pengungsian, perlindungan anak dan manajemen kebersihan menstruasi. Tentunya dengan melaksanakan protokol kesehatan di tengah pandemik COVID-19 ini,” tegas Dini.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya