ATANG SEBUT GERINDRA DILEMATIS, PAKET INDEPENDEN JADI BAYANGAN

Zonalinenews-Kupang,- Menuju pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kupang Tahun 2017, saat ini sudah 4 (Empat) paket yang mendaftarkan diri di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kupang yakni Paket Sahabat (yang didukung oleh PDIP, Golkar, Hanura, PKPI dan Nasdem, ), Paket FirmanMu (yang didukung oleh Partai Demokrat dan PAN), sedangkan 2 (Dua) paket lainnya yakni  Paket Adil dan Paket Victori mendaftar lewat jalur independen.

Saat ditemui Zona Line News di Kayu Putih pada Kamis 14 Agustus 2016 pukul 22.00 wita, Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah Kupang Dr.Ahmad Atang,M.Si mengatakan Paket FIRMANMU dan Paket SAHABAT yang diusung Partai Politik sudah pasti karena kedua paket ini sudah memenuhi syarat kemudian terpola. Sementara partai – partai lain yang belum menentukan pilihan politik yakni Gerindra, PKB dan PPP, apakah akan membuat koalisi baru atau merapat ke paket – paket yang sudah ada.

PPP tidak mungkin mau ambil resiko untuk membangun paket baru, sehingga dia pasti akan merapat ke salah satu dari kedua paket yang sudah ada.

Gerindra sendiri sedang berada dalam posisi dilematis antara mau merapat ke kedua paket yang sudah ada ataukah mau tampil dengan paket yang akan dibuatnya sendiri. Kedua pilihan ini masing – masing memiliki resiko.

Gerindra sebagai partai yang memiliki potensi politik yang penting di Kota Kupang terutama  mempunyai 5 (Lima) kursi sedang berada pada posisi yang nasibnya sangat ditentukan oleh PKB. Dan ketika PKB mau berkoalisi dengan Gerindra, mereka mempunyai 8 (Delapan) kursi maka kedua partai ini bisa mengusung paket baru.

Di dalam politik memang tidak ada hal yang mutlak. Tapi ada parameter yang bisa dipakai untuk menjelaskan bahwa partai politik dapat meraih kekuasaan tergantung kekuatan figur yang didukung oleh instrumen. Itu filosofinya.

Dari aspek pemenuhan administrasi politik, kalaupun ada paket yang mau diusung oleh Gerindra dan PKB, maka yang menjadi problemnya adalah figur siapa yang mau diusung. Itu memunculkan sebuah pertanyaan besar.

Memang ada figur selain Jonas dan Jefri, yakni Mitak, Veky dan Hengki. Namun jika Gerindra memaksakan diri untuk memilih salah satu dari ketiga calon yang belum mendapatkan pintu itu, maka sesungguhnya Gerindra hanya mau berproses saja tetapi tidak memiliki target politik apapun di kota karena ketiga bakal calon itu secara elektabilitas belum sebanding Jonas dan Jefri. Itu resiko pertamanya.

Sedangkan resiko keduanya adalah ketika Gerindra mau merapat ke kedua paket yang sudah ada, maka secara psikologi politik Gerindra memberikan dukungan tanpa bergaining posisi.

“Paket yang sudah ada sudah punya calon semua. Ke Jefri, Jefri sudah punya wakil. Ke Jonas, Jonas sudah punya wakil. Maka 5 (Lima) kursi itu mau bergaining kemana”, ucap Atang.

Atang melanjutkan, Gerindra sedang terjebak pada mekanisme dan aturan yang dibuatnya sendiri. Semakin lama mereka memainkan, bukannya dikejar malah ditinggalkan.

Sedangkan PKB juga sedang memainkan psikologis politik seolah – olah penting, tetapi ternyata tidak ada yang mengejar juga.

“Jadi beda – beda tipis antara PKB dengan Gerindra. Hanya saja beban politik PKB tidak seberat Gerindra. Dan jika PKB mau merapat ke kedua paket inipun, hanya sekedar mewarnai”, ucapnya.

Terkait 2 (Dua) paket independen yang sudah mendaftar dalam hal ini Paket Adil dan Paket Victori, Dr.Ahmad Atang mengatakan Di dalam politik bisa saja terjadi setiap kandidat memunculkan figur lainnya sebagai paket bayangan untuk mengganggu kekuatan lawan politiknya, hanya saja tidak bisa kita buktikan secara nyata. Tinggal  dilihat saja kehadiran Paket Adil dan Paket Victori merepresentasikan komunitas apa. Bukan berarti paket independen seperti itu, akan tetapi di dalam rekayasa politik, hal itu bisa saja terjadi.

“ jika dilakukan semacam kalkulasi serta analisis, dapat ditemukan buktinya namun bisa juga tidak. Tetapi hal – hal seperti itu sering dilakukan di dalam politik.  Misalnya pada Paket FirmanMu Jefri orang Sabu, maka yang diusung paket lainnya adalah orang Sabu juga agar bisa mengganggu basisnya Jefri. Begitu pula dengan yang lainnya dimunculkan untuk mengganggu kekuatan lawan yang lainnya,”tutunya. (mortal)