ZONALINENEWS- KUPANG ,– Aliansi Masyarakat dan Mahasiswa Ngada (ARMADA), hari ini, Senin 9 Maret 2015, kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan halaman Polda NTT. Mereka mendesak Kapolda NTT, Endang Sunjaya, menetapkan Bupati Ngada, Marianus Sae, sebagai tersangka dalam kasus pemblokiran bandara Turelelo Soa, Kabupaten Ngada beberapa waktu lalu.
Selain itu, Armada juga mendesak Kapolda NTT untuk memeriksa Kapolres Ngada karena diduga sengaja melakukan pembiaran dalam aksi pemblokiran tersebut. Hal ini menurut Armada, sesuai pengakuan Kasat POL PP dan Kepala bandara dalam persidangan. Dalam orasinya Koordinator aksi, Fritz Dose, mengatakan, ada indikasi upaya untuk meloloskan Bupati sebagai tersangka dalam kasus ini. Karena, menurut keterangan Kasat POL PP dalam persidangan mengatakan bahwa aksi pemblokiran tersebut diperintahkan oleh Bupati Ngada, Marianus Sae melalui telepon selular.
Namun, fakta tersebut dibantah oleh ketua Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS), Rudy Ricardo, saat melimpahkan surat pemberitahuan dimulainya penyidikan yang menyatakan bahwa, Bupati belum bisa ditetapkan sebagai tersangka dengan alasan belum cukup bukti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya menduga ada upaya untuk meloloskan Bupati sebagai tersangka. Keterangan Kasat POL PP itu merupakan bukti persidangan, sedangkan barang bukti handphone selular juga sengaja dihilangkan. Ada apa dibalik semua ini? Hukum harus berlaku adil dan hukum berlaku bagi siapa saja. Kami akan terus mendesak bapak Kapolda untuk segera menetapkan Bupati sebagai tersangka karena telah terbukti melakukan penyalahgunaan kewenangan serta melanggar UU penerbangan,” ungkap Fritz.
Selain itu, Fritz juga mendesak Kapolda NTT untuk segera memanggil dan memeriksa Kapolres Ngada karena diduga dengan sengaja melakukan pembiaran terhadap aksi tersebut. Hal ini sesuai pernyataan yang diberikan oleh kepala bandara. Pantauan media ini, dalam aksi tersebut, masa aksi membawa beberapa spanduk dengan bertuliskan, ‘Tegakan supremasi hukum’ serta ‘Save Ngada’. Setelah melakukan orasi, belasan aktifis yang tergabung dalam Armada tersebut dipersilahkan menemui Dirintelkam, I Nyoman GD. Sujarsa. Sementara itu, Kapolda NTT, Endang Sunjaya, melalui Kabid Humas, AKP. Agus Santoso, berjanji akan segera menindaklanjuti tuntutan tersebut. (*amar)