Anggota DPRD Sabu Raijua di Duga Gunakan Ijazah Palsu

Media Group : Zonalinenews, Erende Pos-Kupang,- Lepton Baki Boni salah seorang Anggota legislatif Kabupaten Sabu Raijua dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem ) diduga kuat menggunakan ijazah palsu.

Kecurigaan tersebut mencuat setelah yang bersangkutan secara resmi memakai gelar sarjananya pada saat maju sebagai calon anggota legislatif pada periode 2014-2019, padahal sebelumnya yang bersangkutan juga duduk sebagai anggota DPRD Sabu Raijua dari Partai PKPB hanya dengan menggunakan ijazah SMA.

Infromasi yang diperoleh di Sabu, Lepton Baki Boni terpilih kembali menjadi Anggota DPRD Sabu Raiju  periode 2014-2019 dari Daerah Pemilihan Tiga Mehara – Raijua  diduga mendapatkan ijazah yang saat ini dia pakai, dengan cara yang tidak prosedural atau dengan cara siluman, karena selama periode 2009 hingga 2014, yang bersangkutan tidak pernah absen dalam mengikuti setiap persidangan di DPRD Sabu Raijua, namun secara mengejutkan dia (Lepton) telah memakai gelar sarjana ekonomi.

Lebih Lanjut, dari hasil penelusuran, yang bersangkutan mendapatkan ijazah dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pelita Bangsa Bekasi Jawa Barat dengan tanggal kelulusan 25 February 2013 dan bukannya dari Universitas Terbuka sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi milik pemerintah yang diperkenankan membuka kuliah jarak jauh, dan yang lebih mengejutkan lagi, pada copy-an ijazah dan transkrip nilai yang bersangkutan, tidak tertera alamat sekolah tinggi tersebut dan tanda tangan pembantu ketua akademik atas nama Drs. Suparno, MM terlihat berbeda pada setiap tanda tangannya, baik pada ijazah maupun pada pengesahan atau legalisir ijasah tersebut,

Selain itu salah satu sumber yang mengaku rumahnya berada di kawasan jawa barat dan berdekatan dengan lokasi STIE tersebut mengaku, sekolah tinggi tersebut sudah tidak beroperasi lagi dan lokasinya hanya di sebuah bangunan  Rumah Toko (Ruko) kosong dan yang tertinggal hanya papan nama dari sekolah tinggi tersebut.

Sementara itu, Beberapa rekan korban di DPRD Sabu Raijua yang enggan namanya dipublikasi mengaku kaget ketika yang bersangkutan telah menggunakan ijazah sarjana, padahal setahu mereka lepton tidak pernah sekalipun absen dalam persidangan namun mereka tidak mau berkomentar terkait palsu atau tidaknya ijazah yang saat ini dimiliki rekan mereka tersebut.

Kasus ini telah dilaporkan Polda NTT Juli 2014 lalu namun anehnya setelah melakukan penyidikan oleh penyidik Direktorat Kriminal Umum Polda NTT ,kasus ini di SP3 karena tidak ada indikasi pemalsuan ijazah kata penyidik polda NTT.  Bahkan dalam proses penyidikan penyidik Polda NTT, Kompol Alaxaneder Aplungi diduga meminta sejumlah uang demi  kelancaran proses penyidikan, dengan dalih uang yang diberikan untuk biaya transport dan biaya keperluan penyedikan ,” ungkap Kornelis Lado, Dewan Penasehat Partai Nasdem Sabuai Raijua yang mengadukan masalah ini ke Piar NTT beberapa waktu lalu.

Kompol Alaxender Aplungi  Rabu 19 November 2014  di konfermasi terhadap persoalan ini, tidak bisa  berkomentar  karena dirinya mempunyi atasan yang bertanggung jawab terhadap persoalan tersebut.

Kapolda NTT , Brijen Pol. Endang Sunjaya melalui kabid Humas Polda NTT, AKBP Agus Santoso ketika dihubungi via telpon kamis 20 November 2014 , terhadap persoalan ini menjelaskan, pihaknya akan menyelidik permasalah ini , terkait  dugaan keterlibatan anggota pada kasus dugaan pemerasan yang dilakukan anggota penyidik Polda NTT , dan dugaan Ijasah Palsu. (*Greace /rsd)