ZONALINENEWS.COM, KUPANG – Anggota DPRD Kota Kupang, Danial Boling menggelar kegiatan Reses di Kelurahan Fatululi, Kecamatan Oebobo Kota Kupang, Sabtu 8 Februari 2025.
Politisi Partai Hanura itu mendorong penguatan pengelolaan sampah dimulai dari lingkup terkecil, yakni RT/RW. Pola ini dinilai efektif dalam penanganan sampah. Pemuda di lingkup RT/RW bisa dilibatkan sekaligus diberdayakan dalam upaya besar menangani sampah di Kota Kupang.
Ide itu dicetuskan Danial Boling saat menggelar reses di RT 7, 8, 9, 10 Kelurahan Fatululi atau wilayah yang menjadi basis suara anggota DPRD dari Partai Hanura itu, akhir pekan kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam reses itu, Ketua RW 002 Kelurahan Fatululi Teo Wabang mengatakan, masyarakat mengeluhkan persoalan sampah yang belum sepenuhnya bisa diatasi. Selain itu, Menurutnya, persoalan kebersihan di Fatululi masih menjadi persoalan utama.
Di Kelurahan Fatululi, kata Teo tempat penampungan sementara (TPS) sampah belum ada. Sebelumnya, kelurahan setempat hanya memiliki satu TPS di Pasar Oebobo, namun sudah ditutup.
“Nah, akhirnya sampah itu dibuang sembarangan. Kebersihan ini masih jauh dari harapan masyarakat,” sebutnya.
Hingga sata ini, kata dia, Kelurahan Fatululi belum memiliki TPS. Sehingga ia berharap melalui perjuangan Danial Boling, Pemkot bisa membangun atau menempatkan salah satu konteiner sampah di kelurahan setempat.
Selain sampah, warga juga meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang segera memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat setempat.
“Jaringan air bersih sudah tersambung di perumahan-perumahan warga, namun kemudian belum dialiri air,” ungkap Teo.
Danial Boling memastikan kelurahan Fatululi pada tahun 2025 ini bakal mendapatkan satu konteiner sampah. Untuk itu, perlu dibuka ruang dialog bersama warga agar kemudian bisa menyiapkan lahan untuk penempatan konteiner sampah itu.
“Butuh kesepakatan kita bersama, untuk menempatkan konteiner sampah itu, agar kemudian tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari,” sebutnya.
Selama ini, dalam upaya penanganan sampah di kelurahan setempat, Daniel Boling menggerakan pemuda setempat. Para pemuda di setiap RT/RW di kelurahan setempat, bergerak dari rumah ke rumah mengumpulkan sampah. Sampah itu kemudian dikumpul di satu tempat, lalu menghubungi DLHK untuk mengangkut sampah yang sudah terkumpul itu.
Kepedulian pemuda itu murni penggilan hati sebagai bagian dari kecintaan mereka atas kebersihan di kelurahan setempat. Mereka bekerja tanpa dibayar.
Pola seperti ini, tambah Danial, perlu diperluas di setiap kelurahan di Kota Kupang. Namun kemudian, ke depan, perlu dipikirkan pula insentif pemuda itu, bisa juga berupa iuran yang terkumpul dari setiap rumah. Ide ini juga didukung Lurah Fatullui, Fremi Dae. Dia mengatakan, semangat pemuda dalam menjemput sampah dari ke rumah itu perlu terus diperkuat sembari berpikir pula pemberian insentif mereka.
Lurah dalam reses itu, langsung menyampaikan ke masyarakat terkait ketersedian mereka memberikan iuran bulanan kepada pemuda setempat.
“Ini kesepakatan saja, kalau setuju kita akan terapkan, iuran itu sesuai kemampuan, berapa saja, untuk isi bensin di motor sampah maupun uang lauk pauk para pemuda,” sebutnya.
Kalau disepakati, masyrakat nantinya tinggal menaruh sampah di depan rumah, kemudian para pemuda ini yang bergerak menjemputnya, mengumpulkan di suatu tempat untuk kemudian diangkut DLHK. Adapun di kelurahan setempat, telah mendapatkan satu unit motor roda tiga pengangkut sampah atas perjuangan Danial Boling.
Daniel Boling menyatakan aspirasi masyarakat dalam reses itu akan ditampung, untuk kemudian diperjuangkan di persiangan nantinya.
Danial menyampaikan terima kasih kepada warga karena menghadiri resesnya meski di tengah guyuran hujan lebat.
Kehadiran warga yang rela datang di tengah guyuran hujan itu menandakan kecintaan dan kepercayaan yang luar biasa terhadap terhadap anggota Komisi III DPRD Kota Kupang itu. (*y3r)