Zonalinenews-Batam,- Diduga ada aktifitas galian C ilegal berlangsung di wilayah Bukit Punggur Kelurahan Kabil Kecamatan Nongsa Kota Batam Propinsi Kepulauan Riau oleh oknum pengusaha.
Berdasarkan penelusuran wartawan dilokasi yang tidak jauh dari Polsek Nongsa, Sabtu (16/1/2021) pukul 14.30 Wib ditemukan tiga unit excavator kapasitas berat melakukan kegiatan pemotongan bukit.
Aktifitas ini berlangsung dari pagi hari sampai sore dan menghasilkan tanah meterial berbahan Bouksit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kegiatan pengambilan tanah diduga ilegal ini dilakukan oleh pengusaha Abdul bekerjasama dengan pengelola Agus.
Bahkan aktifitas bongkar muat material oleh kendaraan dari bukit Punggur menganggu pengguna jalan karena pada saat karyawan perusahaan di sekitar wilayah tersebut pulang kerja terjadi kemacetan karena aktifitas mobil Dump truck mondar mandir membawa material dari bukit Punggur.
Bahan material hasil pemotongan bukit tersebut diangkut mengggunakan mobil Dump truck dibawa ke salah satu perusahaan di kawasan Muka Kuning.
Salah satu pengurus lapangan tanah timbunan meterial bouksit yang engan menyebutkan indentitasnya mengatakan lahan yang saat ini dkerjakan bukan milik Abdul. Sementara untuk alat berat katanya memang kepunyaan pak Agus.
“Kalau ada pembeli tanah timbunan baru bisa bekerja,”imbuh sumber tersebut.
Sementara salah satu karyawan BP Batam, Timbul mengatakan tidak pernah mengeluarkan izin penjualan tanah hasil pemotongan bukit dan bawa keluar dari lokasi itu.
“Itu pekerjaan ilegal. Apalagi tidak memiliki ijin cut dan fill,” jelas Timbul via telpon.
Sementara Pengelola Agus dikonfirmasi Sabtu(16/1/2021) via telepon mengatakan ingin bertemu dengan wartawan.
“Besok sore datang ke punggur dan saya akan menjelaskan beberapa pertanyaan wartawan yang sudah melakukan investigasi, “tutur pengelola Agus ketika dikonfimasi wartawan.
Namum Minggu, 17 Januari 2021, Agus yang menjanjikan untuk bertemu tidak bisa memberikan keterangan terkait kegiatan izin galian c serta kegiatan cut dan fill pemotongan bukit tersebut Bahkan Agus menyuruh wartawan untuk menghubungi Hutajalu pemilik lahan tersebut.
Hingga berita ini dipublikasikan wartawan belum berhasil menghubungi pemilik lahan galian C tersebut untuk mendapatkan konfirmasi terkait kegiatan tersebut.(*MH)