ZONA LINE NEWS- ATAMBUA,- Akibat tingginya curah hujan yang terjadi di wilayah Kabupaten Belu, puluhan hektare sawah di Ainiba, Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, perbatasan Indonesia-Timor Leste terancam gagal panen di musim ini.
Kepala Desa Fatuketi, Markus Taus ketika dikonfirmasi Media ini, Jumat 6 Maret 2015 menuturkan, lahan persawahan milik warga petani yang terendam banjir ada sebanyak 84,37 hektare. “Lahan sawah itu seluruhnya terendam banjir dan hasil pantauan akibat banjir tersebut mengancam petani gagal panen,” ungkap dia.
Menurut Taus, jika curah hujannya turun terus menerus dalam sepekan kedepan, maka panennya akan gagal total. Kejadian tersebut, lebih parah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. “Kalau hujan terus petani hanya bisa pasrah, karena panennya gagal,” ujar dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dituturkan, selain merendam puluhan hektare lahan sawah, banjir juga ikut merendam sebanyak 322 unit perumahan milik warga di wilayah Fatuketi. “Kita sudah data seluruhnya dan kejadian ini sudah kita diketahui Pemkab Belu,” kata Taus.
Dia berharap, agar Pemerintah segera membangun bendung rotiklot dalam tahun ini, sehingga hal itu bisa mencegah terjadinya bencana banjir. “Kita minta juga agar segera memperbaiki penahan saluran yang jebol, karena itu titik utama terjadinya banjir,” pinta Taus.
Pada kesempatan yang sama, Pj Bupati Belu, Wilem Foni menuturkan, pemerintah Kabupaten Belu akan segera menindaklanjuti dengan membuatkan irirgasi, tapi yang menjadi kendala di lapangan, sebagian besar masyarakat tidak bersedia memberikan tanah untuk pembuatan irigasi tersebut.
Dirinya menghimbau kepada Kepala Desa dan semua masyarakat setempat untuk lebih berpikir positif demi terwujudnya pembangunan irigasi, karena hanya dengan pembuatan irigasi yang akan meminimalisir situasi banjir.(*Davidson)