. WEB SCAMM SCAM PENIPU HATI HATI !!!
5 Kabupaten Di NTT Buruk Sanitasi Lingkungan - Zona Line News

5 Kabupaten Di NTT Buruk Sanitasi Lingkungan

- Reporter

Rabu, 20 Agustus 2014 - 08:18

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Zonalinenews-Kupang ,- Kabupaten Ende, Manggarai Timur, Ngada, Sabu Raijua dan Kabupaten Kupang, merupakan sejumlah daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang memiliki akses rendah terhadap fasilitas sanitasi sehat dan layak. Dampaknya, kasus penyakit berbasis lingkungan seperti diare masih tinggi.

plan

Jika lima kabupaten di NTT ini bisa mendapatkan akses sanitasi yang lebih baik, akan semakin banyak daerah di NTT yang menerapkan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Dengan begitu, kasus diare secara keseluruhan di provinsi NTT bisa terus ditekan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sensus nasional menunjukkan bahwa hanya sebesar 23,82 persen masyarakat NTT yang memiliki akses terhadap jamban sehat. Sementara itu, baru 50,11 persen masyarakat NTT yang memiliki akses terhadap fasilitas air minum yang sehat.

Hasil analisis situasi lembaga kemanusiaan yang fokus pada pemenuhan hak anak, Plan Indonesia, juga mengungkapkan anggaran yang disiapkan oleh pemerintah NTT dalam penerapan program STBM masih minim. Rata-rata, tiap kabupaten di NTT hanya menganggarkan 0,01 persen dari APBD mereka.

Meski begitu, menurut Plan Indonesia, NTT merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang konsisten mengimplementasikan program STBM.

Program STBM dirumuskan pertama kali pada 2008. Kementerian Kesehatan menerbitkan peraturan menteri kesehatan tentang STBM. Dua hal yang menjadi tujuan besar dari perumusan kebijakan nasional STBM ini adalah untuk mengurangi angka kejadian diare dan untuk mencapai target MDG pada tahun 2015.

Untuk mendukung implementasi STBM di NTT, Kepala Program Plan Indonesia, Nono Sumarsono, melalui siaran persnya, menyatakan Plan bersama wakil dari lima pemerintahan kabupaten di NTT menandatangani kesepakatan penerapan STBM selama empat tahun ke depan. Sasarannya, Kabupaten Ende, Manggarai Timur, Ngada, Sabu Raijua dan Kabupaten Kupang. Melalui kesepakatan yang diresmikan pada Rabu (25/9/2013) di Kupang ini, harapannya, akan semakin banyak lagi daerah di NTT yang berhasil menurunkan angka kasus diare.

Eka Setiawan, Program Manager Water and Sanitation Hygiene Plan Indonesia, mengatakan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dan Timor Tengah Selatan (TTS) telah terbukti mampu menurunkan angka kasus diare. Kasus diare tiga kecamatan di TTS, misalnya, pada tahun 2011 turun sebanyak 27,31 persen, dari 1.944 kasus pada tahun 2010 menjadi 1.413 kasus pada tahun 2011.

“Empat kecamatan di Kabupaten TTU penurunannya lebih besar, yakni mencapai 34,2 persen, dari 500 kasus pada tahun 2010 menjadi 329 kasus tahun 2011,” jelas Eka.

Bertambahnya jumlah daerah yang mendapatkan akses sanitasi berdampak bukan hanya pada penurunan kasus diare di NTT. Terpenuhinya kebutuhan fasilitas sanitasi akan berdampak langsung terhadap kualitas kesehatan masyarakat, terutama anak-anak di NTT

Sementara itu untuk menakan persoalan tersebut Plan Internasional bekerjasama dengan Kabupaten Kupang , Australian AID, Pokja AMPL , Pemerintah Kabupaten Kupang dan Sabu Raijua menyelenggarakan Lokakarya strategi komunikasi perubahan perilaku STBM melalui Media Massa  Kabupaten Kupang dan Sabu Raijua yang berlangsung di Hotel Swiss Berlin Kupang dari Tanggal 20-22 Agustus 2014.(*rusdy)

 

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Kader Posyandu di Desa Nadawawi Terima 5 Unit Antropometri
Diabaikan Pemda Dan DPRD Flotim, Nakes Gelar Aksi 1000 Lilin di Halaman RSUD
Kedubes Jepang Untuk Indonesia Hibah Bantuan Alkes di Rumah Sakit Cancar
HUT Bhayangkara Ke-76, Polres Manggarai Gelar Donor Darah
Dapur Kelor Sosialisasi Pengolahan Daun Kelor Menggunakan Metode Mesin Pengering di Kodim 1624 Flotim
Pastikan Kenyamanan Penunpang, Babinsa Pantau Pelabuhan Laut Lembata
Polres Merto Jakarta Pusat Berhasil Tangkap Sindikat Jaringan Sabu Kualitas Terbaik
Dijuluki Tingkat Kemiskinan Ekstrim, Presiden Jokowi Kunker ke NTT
Berita ini 10 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 1 Februari 2025 - 18:29

Tumpukan Sampah di Jalan Piet Manehat Meresahkan Warga Kelurahan Kayu Putih

Sabtu, 1 Februari 2025 - 16:27

Temui Komisi IV DPRD Kota Kupang, Ketua PMI Kota Kupang Sebut Tidak Ada Dualisme

Sabtu, 1 Februari 2025 - 07:31

Pemkot Kupang Diminta Bentuk Satgas Kebersihan di Setiap Kelurahan

Jumat, 31 Januari 2025 - 17:57

Perindo Kota Kupang Bantu Sembako Kepada Korban Tanah Longsor di Kelurahan Manutapen

Jumat, 24 Januari 2025 - 05:57

Keluarga Minta Polisi Tangkap Seluruh Pelaku Pembunuhan Terhadap Moris

Senin, 20 Januari 2025 - 23:02

Warga Minta Pemkot Kupang Segera Ganti Rugi Lahan Yang Dijadikan Tempat Wisata Kuliner Kelapa Lima

Senin, 20 Januari 2025 - 20:16

Siap Kolaborasi Dengan DPRD Kota Kupang, dr. Christian Widodo : Persoalan Sampah Jadi Prioritas Utama

Rabu, 15 Januari 2025 - 19:04

Insentif Dokter di RSUD S. K. Lerik Kupang Rendah, Ketua DPRD Kota Kupang Angkat Bicara

Berita Terbaru

Slot Gacor Gampang Menang Dengan RTP Live Tertinggi