
ZONALINENEWS-OECUSSE, Hari Jumat, 28 November 2015 merupakan hari bersejarah bagi Rakyat Republika Democratiko de Timor Leste dan khususnya bagi rakyat di daerah enclave Distrik Oecusse beserta utusan dari keduabelas distrik yang mendapat kesempatan emas untuk merayakan 40 Tahun Hari Kemerdekaan Negara RDTL. Bendera kebangsaan Timor Leste berkibar di bumi Timor, daerah lembah Oecusse, Rakyat dan President RDTL Taur Matan Ruak dan seluruh rakyat, utusan dari Negara-negara sahabat beserta utusan dari Provinsi NTT yang diwakili oleh Wakil Gubernur NTT, Benny A. Litelnoni beserta rombongan. Suasana hikmat dan terharu dalam peringatan 40 tahun Kemerdekaan Negara RDTL ketika dikumandangkan lagu kebangsaan : Patria-Patria, ada sementara rakyat yang meneteskan airmatanya sambil memberikan penghormatan bagi para pahlawan yang telah gugur di medan juang, membasahi darah, keringat dan air mata metebut kemerdekaan dari tangan penjajah dan kaum imperialis.
Presiden Taur Matan Ruak dalam sambutannya mengatakan kesempatan memperingati 40 tahun kemerdekaan Negara RDTL dan 500 tahun rakyat Timor bersama Portugis dalam suasana damai dan kebebasan guna menunjukkan identitas sebagai rakyat Timor , khususnya perutusan misionaris pengijilan pertama yang tiba pertama kali pada tahun1515 di Lifau, Pante Makasar, Oecusse, Ambeno. “Proklamasi kemerdekaan Republika Demokratika Timor Leste pertama kali diproklamasikan oleh Presiden Francisco Xavier Do Amaral. Saya memberikan penghormatan atas jiwa nasionalisme mereka, kepada para janda dan anak-anak yatim piatu dan memohon kepada Allah yang Maha Kuasa untuk memberikan pertolongan serta berkatnya bagi kemerdekaan Negara dan rakyat Timor Leste. Begitu juga kepada para pejuang dan diplomat yang selama ini telah berjuang untuk kemerdekaan rakyat RDTL dan itulah mari kita tetap bersatupadu demi kemajuan Negara RDTL,” kata Taur Matan Ruak.
Dalam kesempatan ini juga, tambah Presiden Taur Matan Ruak bahwa , semua yang kita saksikan atas pembangunan yang kita nikmati sekarang adalah berkat perjuangan semua pihak dan ke depan membutuhkan partisipasi semua pihak, khususnya gereja dan generasi muda, baik laik-laki maupun perempuan dalam memberikan kontribusi bagi pembangunan RDTL.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
” Membangun RDTL membutuhkan Negara-negara lain, termasuk Indonesia, hubungan bilateral antar kedua Negara telah memberikan arti penting bagi proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi selama ini. Begitu juga dengan negara-negara bekas jajahan Portugis yang telah menjalin hubungan diplomatik yang sangat berarti bagi proses pembangunan RDTL dan semuanya itu telah membangun hubungan persahabatan yang erat bagaikan satu keluarga,” kata Taur Matan Ruak
Menurut Taur Matan Ruak, keamanan, perdamaian dan stablitas yang sudah kita bangun adalah prasyarat utama dan menjadi hal yang penting dan strategis untuk pembangunan nasional dan sekaligus untuk menjadi upaya konsilidasi nasional untuk mempersiapkan pembangunan di bidang ekonomi dan memperbaiki kesejahteraan rakyat, khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan serta pembangunan di bidang pertanian serta infrastruktur sebagai upaya khusus guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta kerjasama ekonomi dengan negara-negara tetangga melalui sikap rekonsiliasi dalam menjalin persahabatan sejati dan perdamaian abadi,” tegas Taur Matan Ruak.
Sementara itu, dalam wawancara khusus dengan Marie Alkatiri, sesuai tos kenegaraan peringatan 40 Tahun Kemerdekaan RDTL mengatakan, pembangunan kawasan khusus ekonomi dan pasar di Oecusee diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan baru bagi kerjasama ekonomi antar Negara, khususnya dengan Indonesia dan juga negara-negara yang mau berinvestasi di daerah ini. “Kami sedang membangun dan menata Oecusse sebagai zona khusus ekonomi dan pasar yang diharapkan untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dengan membangun infrastruktur, antara lain, lapangan terbang internasional, pelabuhan laut dan berbagai macam fasilitas yang diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi para investor yang akan menanamkan modalnya di Oecusse,” kata Alkatiri.
Untuk pembangunan Oecusse ken depan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan pasar, tambah Alkatiri,, kami telah menjalin hubungan kerjasama dengan para kontraktor nasional Indobesia, antara lain seperti Waskita Karya, Hutama Karya dan Wika Group dalam membangun infrastruktur yang ada di Oecusse. “Untuk membangun Oecusse kita membutuhkan partisipasi semua pihak untuk kerjasama sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan guna melaksanakan pekerjaan sesuai kontrak yang telah ditandatangani, “jelas Alkatiri.
Sementara itu, Gubernur NTT, Frans Lebu Raya secara khusus mengucapkan Dirgahayu Kemerdekaan bagi Rakyat RDTL. Peringatan 40 tahun kemerdekaan RDTL memberikan arti penting dalam membangun kerjasama ekonomi dan menjalin hubungan persabatan sejati dan perdamaian abadi bagi masa depan dan kesejahteraan rakyat di kedua Negara, khususnya di kawasan perbatasan antara RI dengan RDTL.
“Kerjasama pertumbuhan ekonomi yang telah kita bangun dengan kerjasama ekonomi antara Kupang-Dili-Darwin. Diharapkan ke depan, kerjasama ekonomi ini akan memberikan arti penting dan strategis bagi peningkatan kualitas kesejahteraan di masing-masing Negara. Untuk itu para pelaku ekonomi diharapkan dapat memainkan peran secara bertanggungjawab untuk menanamkan modalnya serta membangun aspek koneksivitas perhubungan, baik hubungan laut, darat maupun udara, sehingga semua usaha dapat berkembang pesat dan saling menguntungkan, “harap Frans Lebu Raya.
Dalam kesempatan itu pula, Wakil Gubernur, NTT, Benny A. Litelnoni menyatakan bahwa secara politis memang kita telah terpisah, tetapi scara historis dan cultural kita memiliki garis keturunan darah yang satu, sehingga peringatan 40 tahun kemerdekaan Negara RDTL dapat meningkatkan kualitas persaudaraan sejati membangun pulau Timor ke depan. “Bentuk partisipasi yang ditunjukkan dalam malam peringatan 40 tahun kemerdekaan RDTL dengan menampilkan paduan suara dari Sekwan DRPD Provinsi NTT dan Tarian dari UPTD Taman Budaya Provinsi NTT telah memberikan bukti-bakti-nyata dalam menjalin rasa persaudaraan dan persahabatan sejati antar Timor Barat dan Timor Leste. (*john Pereira)