zonalinenews-Kupang- Goverment East Nusa Tenggara Province through Social Services formed a partnership with the employers or the state in the territory of NTT in order to combat poverty.
Head of Social East Nusa Tenggara Province through the Head of Division (Head) Social Welfare Institutional Development Ilyas Abbas in his office on Thursday July 4, 2013 said the provincial government is going to cooperate with Corpooration Sosiation Responseblelity (CSR) in NTT and itupihaknya already made a decree that NTT will be signed by the governor, so this partnership is not only the discourse but will apply to the people of East Nusa Tenggara (NTT) the poor category.
“We have all the concepts that became the basis of the needs of society and that’s what makes us is called to do the same work. During this time or that we selaluh people assume that that can answer all the needs of the community or eliminating poverty stikma NTT is attached to the Government, the devakto that the Government could not walk on his own to help poor people in NTT is, therefore, the Government of East Nusa Tenggara (NTT) Indonesia established partner with all stakeholders as well as existing state-owned NTT region to collectively fight poverty through various programs directly to categorized poor communities. ” Abbas said.
while one of the Young Social Penyulu Social Services East Nusa Tenggara (NTT) Tony Ledo also commented on the strategy to build the East Nusa Tenggara (NTT) to independence in improving domestic economy that has been the role of government and the sewasta not maximized because each each running on their own in dealing with any problems that occur in the community, with one mind in the context of establishing independence and combat poverty in NTT I am sure there will be change and will decrease the poverty rate in East Nusa Tenggara (NTT).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
he added 22 to overcome the problems of poverty that exist in the province of East Nusa Tenggara (NTT) course is the responsibility of all parties, both government and private so that the involvement of the private sector or the world need in the fight against poverty in this area is a response to posetif we should be proud. we saw during the many parties sewsta do our best to help people through temporary-help, such as providing assistance to victims of natural disasters and others, so that the Government saw humanity which is the joint intention to further improve the way to independence in rumag economic ladder through the business-need groups and individuals … (* Ega)
Indonesia Version
22 permasalahan Miskin di NTT diatasi Bersama
zonalinenews-Kupang-.Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui Dinas Sosial menjalin kerjasama dengan para pengusaha atau BUMN yang berada di wilayah NTT dalam rangka untuk memerangi angka kemiskinan.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui Kepala Bidang(Kabid) Kelembagaan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Ilyas Abbas diruang kerjanya kamis 4 Juli 2013 mengatakan Pemerintah Provinsi memang akan melakukan kerjasama dengan Corpooration Sosiation Responseblelity(CSR) yang ada di NTT dan itupihaknya sudah membuat Surat Keputusan yang akan ditandatangani oleh Gubernur NTT, sehingga kerjasama ini tidak hanya sekedar wacana tetapi akan mengaplikasikan kepada masyarakat Nusa Tenggara Timur(NTT)yang berkategori miskin.
“kami sudah konsep semua yang menjadi kebutuhan masyarakat dan atas dasar itulah yang membuat kami terpanggil untuk melakukan kerja sama ini. Kita atau bahwa selama ini masyarakat selaluh beranggapan bahwa yang dapat menjawab semua kebutuhan masyarakat atau menghilangkan stikma kemiskinan yang melekat pada NTT hanyalah Pemerintah, secara devakto bahwa Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri untuk membantu masyarakat miskin di NTT ini,oleh karena itu maka Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur(NTT) Indonesia menjalin mitra dengan seluruh stakeholder maupun BUMN yang ada diwilayah NTT untuk secara bersama memerangi kemiskinan melalui berbagai program yang langsung kepada masyarakat yang berkategori miskin.” ujar Abbas.
sementara salah satu Penyulu Sosial Muda Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Timur(NTT) Tony Ledo juga mengomentari terkait strategi untuk membangun masyarakat Nusa Tenggara Timur(NTT) menuju kemandirian dalam meningkatkan ekonomi rumah tangga bahwa selama ini peran Pemerintah dan pihak sewasta belum maksimal karena masing-masing berjalan sendiri-sendiri dalam menangani setiap persoalan yang terjadi di masyarakat,dengan adanya satu pikiran dalam konteks membangun kemandirian dan memerangi tingkat kemiskinan di NTT saya yakin akan ada perubahan dan akan menurunya angka kemiskinan di Nusa Tenggara Timur(NTT).
ia menambahkan untuk mengatasi 22 permasalahan kemiskinan yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur(NTT) tentunya menjadi tanggung jawab semua pihak baik Pemerintah maupun Swasta sehingga keterlibatan pihak swasta atau dunia usah dalam memerangi kemiskinan di daerah ini merupakan sebuah respon posetif yang harus patut kita banggakan. kami melihat selama ini pihak sewsta sudah banyak melakukan yang terbaik untuk masyarakat melaui bantuan-bantuan yang bersifat sementara,seperti memberikan bantuan kepada korban bencana alam dan lain-lainnya,sehingga Pemerintah melihat hal kemanusian inilah yang menjadi niat bersama untuk lebih arah kepada kemandirian dalam meningkatkan ekonomi rumag tangga melalui usaha-usah kelompok maupun individu…(*Ega)