Zonalimenews-Kupang;- Minumas keres Sopi atau Sophia rencana akan diproduksi oleh bidang industri Badan Layanan Umum (BLU) Univeritas Nusa Cendana (Undana) Kupang dan disributornya dipercayakan kepada PT. NAM Indonesia.
“Rencananya Sophia ini, akan dipasarkan hingga luar negeri seperti di Timor Leste dan Australia.,” Senin, 1 April 2019 usai penandatangan MoU antara Udana dengan distributor Miras Sophia PT NAM.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Gubernur NTT, merasa bangga karena memiliki Undana yang mampu memberikan industri yang luar biasa. Pemerintah dan dunia usaha harus bekerjasama untuk masyarakat. Minuman yang telah dihasilkan melalui sebuah penelitian akan di namai dengan sebutan Sophia.
“Diharapkan Sophia kedepan dapat cepat bergerak dan dapat berkembang dengan baik. Industri NTT masih jauh dari target. Sehingga dengan adanya Sophia ini dapat memacu kita untuk bergerak di bidang Industri.” Tambahnya.
Terkait tarif penjaulan Sophia, Viktor mengaku masih akan diskusikan dengan pihak Undana dan PT. NAM. Namun yang pasti tarifnya akan normal. Tetapi jika sudah dilakukan penelitian secara berkala sampai menemukan space yang terbaik maka tarifnya akan mencapai satu juta perbotol.
Saat ini peneliti dari Undana kata Viktor sementara melakukan penelitian tentang kelor. Selain menghasilkan kue kelor, sabun kelor dan teh kelor, ia juga meminta peneliti untuk meneliti tentang Sopi Kelor.
“Kadar alkohol minuman Sophia itu sekitar 45 persen, dan pada tahap pertama akan diproduksi sebanyak 12 ribu botol. Miras Sophia rencananya diluncurkan pada Juni 2019,” ucapnya.
Rektor Undana, Fred Benu mengatakan bahwa Undana bekerjasama dengan pemerintah dan pihak swasta dalam pengembangan teknologi untuk produksi Sophia (sopi asli).
Lanjut Benu, Undana telah memiliki kontrak kinerja dengan Kemenristek Perguruan Tinggi sebagai badan layanan umum (BLU) maka ia harus menuntaskan 26 indikator kinerja utama ditambah 5 indikator tambahan.
Salah satu indikator yang harus di penuhi dari menteri, kata Benu, Undana harus menyediakan proto type industri sesuai sumberdaya alam yang ada di NTT. Undana telah melakukan penelitian untuk menghasilkan sebuah minuman khas NTT berteknologi yang dihasilkan dari laboratorium sains Undana.
Menurut Benu, Hal itu merupakan cikal bakal untuk mewujudkan indikator kinerja sekaligus mendukung pemerintah provinsi NTT dalam pengembangan industri berkarakter lokal.
Benu menambahkan, untuk mencapai target tersebut maka Undana perlu membangun kerja sama dengan pihak swasta diantaranya PT. NAM untuk memenuhi kebutuhan masyarakat NTT maupun masyarakat luar NTT. Seluruh teknologi akan di kontrol Undana dan produksi sampai distribusi akan di lakukan PT. NAM Indonesia.
“Mudah-mudahan kegiatan itu dapat bermanfaat untuk mendukung program pemerintah NTT dalam mewujudkan pengembangan industri lokal yang terbuat dari lontar dengan nama produk Sophia (Sopi Asli) dapat berkembang dengan baik hingga tingkat Internasional.” Ungkap Benu.
Pemimpin PT. NAM, Leonard Nam mengaku seusai penandatangan MoU antara Undana dan PT. NAM maka ia akan segera melakukan koordinasi untuk produksi sampai distribusi dilakukan.
Ia yakin Sophia akan menyaingi Sake dan Cap Tikus di Manado.
Selain itu juga akan menyaingi minuman lokal yang ada di NTT. Rencana distribusinya akan di salurkan ke negara pelosok daerah di NTT dan negara tetangga seperti Timor Leste dan Australia.
“Moke, arak dan sopi di berbagai kabupaten akan kami beli dan produksi di unit industri badan layanan umum (BLU) Undana. Distribusinya ke semua daerah yang ada di NTT, Timor Leste dan Australia.” Ujarnya.
Pantauan wartawan , Kegiatan penandatangan MOU Undana bersama Pemerintah dan pihak swasta dihadiri Rektor Undana, Fred Benu, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, Wakil Gubernur NTT, Jossef Nae Soi, Profesor Daniel Kameo, Dirut PT. NAM, Leonardus Nam.(*tim)