Zonalinenews-Kupang,- Pada tahun 2003 produksi jagung di NTT sebanyak 5883.335 ton, pada tahun 2007 produksi jagung cenderung menurun sebanyak 514.335 sedangkan di tahun 2007 produk jagung di NTT meningkat 2,09 persen atau sebanyak 534.333 ton sedangkan pada tahun 2013 produksi jagung sebanyak 629.367 ton. Demikina disampaikan Kepala Dinas Pertanian Propinsi NTT , Ir Yohanis Tea Ruba M,si diruang kerjanya Selasa 20 mei 2014 pukul 10.30 wita.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dikatakan Yohanis Tae, kedepan pertanian di NTT akan cenderung berkembang dengan perkembangan teknologi , sehingga NTT menuju sistim pertanian bio industri kawasan dan sentral-sentral pertanaian di gandeng dengan bidang perternakan sehingga limbah dari jangung sebagai pakan ternak ,. Kotoran ternak dijadikan pupuk bagi tanaman.
“6 Tekad pembangunan adalah program kerja pemerintah Propinsi NTT yang saling berkaitan dan berkesinambungang, taman jagung, jagung dikelola jadi pakan ternak, ternak di jual melalui koperasi ke luar daerah, hal ini bisa sinkron dengan kerjasama pemerintah DKI Jakarta dan Pemerintah Provinsi NTT dalam expor sapi,” Kata Yohanis Tae.
Yohanis menambahkan kerjasama antara pemerintah DKI dan NTT adalah sebuah pemicu yang bisa menggerakan sektor-sektor ekonomi bisnis di NTT karena adanya investasi, sehingga hal ini memacu semaua sektor agar bisa untuk meningkatkan ekonominya. Anis mencontohkan pasti dalam eksport sapi dibutuhkan Traspostasi dan saat ini dinas perhubungan NTT telah bekerjasama dengan kementrian perhubungan untuk mengakut sapi produksi NTT dengan menyiapkan 4 kapal. Hal ini merupakan sebuah peluang bisnis bukan hanya sektor perhubungan tetapi semua sektor saling berkaitan.
“ tantangan terberat dalam membangun ini adalah pola pikir masyarakat , serta merubah kebudayaan kita dengan pola bisnis yang perlu keuletan , kedisiplinan, kepercayaan, kesabaran dan kejujuran ,” Tegas Yohanis Tae .
Yahonais Tea mencontohkan , di tahun 70-80 an padi ukurannya setinggi manusia dewasa setelah adanya teknologi, dulu padi yang setinggi manusia saat ini bisa sepinggul orang dewasa . dulu memanen padi menggunakan sabit namun setelah adanya tekonolgi semua ini bisa dimudahkan mesin potong. “Anakan padi dulunya bisa timbul 1-3 tunas saat ini bisa 5-8 tunas dan itu merupakan kemajuan teknologi sehingga kedepan kalau mau berkembang kita harus bisa seperi itu,” Ujar Yohanis Tae.
Yohanis Tae mengaku, memang untuk meningkatkan pertanian di NTT dengan teknolgi tidaklah mudah karena buntut-buntutnya terbatas anggaran, namum pihaknya juga tidak mau menyerah begitu saja, pihaknya terus berkoordinasi dan bekerjasama dengan balai-balai pertanian di NTT maupun di luar NTT, pelatihan tekonologi pertanian dengan civitas Universitas di Indonesia yang bergerak dalam bidang pertanian sehingga petani NTT bisa menerapkan teknologi pertanian agar hasil pertaniannya meningkat. (*rusdy)