
ZONALINENEWS – KUPANG, Sebanyak 19 bayi di Kota Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) dinyatakan positif terinfeksi human immunodeficiency virus (HIV). Sesuai data KPA Kota Kupang di tahun 2015 bayi yang terinfeksi HIV seluruhnya terjangkit dari ibu kandung.
Demikian disampaikan Wakil Walikota Kupang Hermanus Man dalam sambutannya pada acara Lounching Pembayaran Dana Operasional Bagi Kelurahan Siaga Se-Kota Kupang di Gereja Filadelfia Kelurahan Oepura Kupang, Senin 16 November 2015, pukul 10.30 wita.
Menurutnya, kesembilan belas bayi yang terjangit HIV tersebut harus menjalani pengobatan rutin dengan cara minum obat. “Kita berharap dari 19 bayi yang telah terinfeksi virus HIV di tahun ini jangan ada tambahan lagi sehingga angka bayi yang terinfeksi HIV di Kota Kupang menjadi meningkat, “katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lanjut Herman , di Kota Kupang sendiri anggaka penginap HIV/AIDS kebanyakan adalah ibu rumah tangga. “Kebanyakan ibu rumah tangga di Kota Kupang yang terjangkit virus acquired immune deficiency syndrome (AIDS) karena suami yang sering jajan di luar rumah,” ungkap Hermanus.
Ia menjelaskan, 19 bayi yang terinfeksi HIV seluruhnya adalah warga Kota Kupang. “19 bayi ini orang tuanya asli warga Kota Kupang. Maaf saya tidak bisa sebut nama – nama orang tua bayi itu. Tetapi yang menjadi perhatian warga Kota Kupang saat ini di Kota Kupang sendiri angka terbesar penginap virus ini dari usia 15 sampai 44 tahun, “jelas Herman.
Kebanyakan warga yang terindikasi virus HIV/AIDS di Kota Kupang, ungkapnya adalah warga Kota Kupang bahkan dari keluarga sendiri bukan dari tempat lokalisa PSK.” Di Kota Kupang sendir para PSK yang di tepat lokalisa sering kali dilakukan pemeriksaan kesehatan dari dinas KPA Kota Kupang dan Dinas Kesehata Kota Kupang sehingga apa bila ada PSK yang terdata terjangkit HIV/AIDS langsung dipulangkan ke kampung halamannya,” katanya.
Ia menegaskan, untuk mengurangi angka terjangkitnya virus HIV pada bayi di tahun 2016 mendatang seluruh ibu hamil harus dilakukan pemeriksaan sehingga di tahun – tahun mendatang angka bayi terjangkit HIV dan kematian bayi bisa berkurang.
“Dengan adanya Desa Siaga ini kita harapkan seluruh aktifitas bisa menekan angka bayi terinfeksi HIV dan kematia bayi di Kota Kupang karena anggaran yang dikeluarkan untuk seluruh kegiatan Desa siaga ini sangat bersar dari Pemerintah Kota Kupang, “tegasnya. (*hayer)